Polda Bali bersama TNI dan instansi terkait melaksanakan latihan Sispamkota di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Jumat (19/1/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Perhelatan pesta demokrasi untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati akan dilakukan secara serentak di Indonesia pada tanggal 24 Juni 2018 mendatang.
Polri dibantu unsur TNI sebagai pendukung kekuatan bertanggungjawab atas keamanan penyelenggaraan Pilkada serentak.
Polri diminta untuk tetap menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis selama proses Pilkada berlangsung. Polri juga dituntut agar mampu melaksanakan tugasnya secara profesional, proporsional dan prosedural saat melakukan pengamanan sehingga seluruh rangkaian kegiatan Pilkada dapat berjalan aman, lancar dan damai.
Untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Bali menjelang Pilgub dan Wagub tahun 2018, Polda Bali bersama TNI dan instansi terkait melaksanakan latihan Sispamkota di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Jumat (19/1/2018).
Simulasi Sispamkota tersebut dibuka Wakapolda Bali Brigjen Pol. Drs. I Gede Alit Widana, S.H., M.Si. dan dihadiri paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, KPU serta pejabat terkait.
Meskipun hujan lebat, simulasi yang melibatkan prajurit TNI, Linmas, BPBD dan masyarakat tetap berlangsung layaknya kejadian yang sesungguhnya. Polisi memperagakan mulai dari sterilisasi KPU, pendaftaran Paslon, kampanye, perusakan alat peraga, pencurian kotak suara, demo rusuh, penjarahan, pembakaran toko sembako, penembakan perusuh hingga cara mengamankan tas yang dicurigai berisi bom.
Brigjen Pol. Drs. I Gede Alit Widana, S.H., M.Si. mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan kayakinan kepada pimpinan daerah dan Paslon bahwa jajaran Polda Bali siap melakukan pengamanan Pilkada, baik itu dari SDM (Sumber Daya Manusia) maupun sarana prasarana akan digunakan. Selain itu untuk menjaga kamtibmas demi terwujudnya Pilkada yang aman, tertib dan lancar.
Dijelaskannya, simulasi kali ini tidak hanya diikuti personel Polda Bali saja, tetapi melibatkan anggota Polres yang menjadi pemenang lomba simulasi pengamanan TPS.
Pada saat Pilkada, pengerahan personel Polda Bali akan dilakukan secara bertahap, mulai dari pendaftaran paslon, penetapan, pengundian nomor, pemungutan suara hingga pelantikan.
“Tiap tahapan jumlahnya berbeda. Paling banyak saat pemungutan suara. Dua per tiga kekuatan Polda Bali akan dikerahkan untuk mengamankan 6.500 TPS (Tempat Pemungutan Suara),” terangnya.
Jenderal lulusan Akpol tahun 1987 ini mengimbau kepada massa pendukung Paslon agar selalu  bergandengan tangan untuk mewujudkan Pilkada yang aman.
“Ingat kita semua menyama braya (saudara). Kami berharap adegan-adegan simulasi tidak ditiru masyarakat. Walau hujan lebat, simulasi tetap dilanjutkan. Polisi harus siap menghadapi segala ujian dan segala cuaca serta medan,” tutupnya. SIA-MB