Jembrana (Metrobali.com)

alah satu indikator koperasi yang sehat adalah menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan  ( RAT ) tepat waktu. Untuk itu ,KPN Satya Bakti yang memiliki anggota sebanyak 864 orang berasal dari PNS dan tenaga kontrak dilingkup Pemkab Jembrana ,menggelar RAT bertempat di Gedung kesenian Bung Karno, sabtu ( 18/1).

Tahun 2019 , KPN Satya Bakti berhasil membukukan SHU bersih sebesar Rp. 325.667.862. Nilai itu 105,07% dari target yang direncankan yakni Rp.309.968.861 serta meningkat Rp.15.282.688 dari SHU bersih tahun sebelumnya. Keuntungan usaha itu masih bertumpu pada usaha simpan pinjam dan usaha pertokoan .

Untuk usaha simpan pinjam tahun ini mencairkan pinjaman kepada anggota sebesar Rp. 5.896.000.000 , atau sebesar 99% dari total permohonan yang masuk. Sedangkan jumlah anggota yang bisa dilayani sebanyak  346 orang.

Dikatakan  ketua pengurus KPN Satya Bakti, I Made Berata, untuk unit usaha pertokoan , KPN Satya Bakti menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, palen-palen , barang elektronik sampai kebutuhan upakara dengan berkerja sama dengan  toko-toko dikawasan kota. Adapun SHU bersih dari sektor ini tercatat sebesar Rp. 6.812.649. “ Guna mendongkrak pendapatan disektor ini kami berikan stimulus kepada 8 anggota dengan belanja dan cicilan terbesar. 5 dari pns dan 3 dari tenaga kontrak.

Fokus lainnya , koperasi yang dipimpinnya juga memperhatikan kesejahteraan anggota, diantaranya memberikan santunan kematian sebsar Rp500.000 kepada anggota yang meninggal.Sedangkan untuk kompetensi SDM internal sendiri, KPN Satya bakti juga mengirim pengurus mengikuti diklat sertifikasi kompetensi jasa keuangan koperasi, kasir, retil , sampai pengelolaan simpan pinjam.  “Kami terus  berupaya meningkatkan usaha dan pelayanan terutama kepada anggota , agar tumbuh rasa memiliki dan ikut mengembangkan koperasi, demi kemajuan dan kesejahteraan bersama, “ kata Berata.

Sementara Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata memberikan apresiasi atas terselenggarakannya Rapat anggota tahunan. Apresiasi diberikan karena pengurus mampu mengimplementasikan amanat UU nomor 25 tahun 1992 , yaitu kewajiban melaksanakan RAT sekali setahun sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Momen RAT penting sebagai evaluasi kinerja pengurus dan pengawas dalam kurun kerja setahun . Disebutnya dalam tata kehidupan koperasi , penyampaian pertanggungjawaban pengurus dan pengawas secara periodik akan sangat bermanfaat baik, kepentingan manjerial internal maupun eksternal.

Melihat ketatnya persaingan dunia usaha belakangan inim Adinata juga meminta KPN Satya bhakti mampu eksis dan menjadoi pilar dalam perekonomian , didukung SDM ynag profesional, memiliki kompetensi bisnis tapi tidak keluar dari prinsip serta jati diri koperasi. “Saat ini jumlah koperasi di Jembrana sampai akhir 2019 sebanyak 270 buah. Jumlah itu, 207 aktif dan sisanya tidak aktif. Untuk itu pemerintah sendiri terus mendorong peningkatan kualitas koperasi diantaranya, melalui penilaian kesehatan simpan pinjam, serta penilaian koperasi berprestasi, “paparnya.

Terhadap KPN Satya Bhakti sendiri , Adinata memberikan catatan khusus.  Dari aspek volume usaha, modal luar , aset , modal sendiri serta SHU menunjukkan peningkatan serta rasio keuangan yang baik. Namun ada penurunan , dari jumlah anggota dibandingkan tahun 2018. “ Hal ini harus menjadi catatan seluruh manajemen , untuk mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki, agar lebih berkualitas dari segala aspek. Atas keberhasilan yang diraih , saya minta ditularkan kepada koperasi lainnya , “ sambung Adinata.

Suasana RAT , selain diisi dengan penyampaian dan tanggapan atas laporan pengurus tahun buku 2019 juga disampaikan rencana kerja untuk tahun 2020. Panitia RAT menyiapkan sejumlah doorprize bagi anggota peserta RAT yang beruntung. (Humas Pemkab Jembrana)