Situasi Bandara Ngurah Rai Jelang Kedatangan Raja Arab Saudi H.M Khadimul Haraman Al-Syarifain Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Bali.
Seorang petugas sedang memasang marka pembatas di Bandara Ngurah Rai Bali, belum lama ini.
Tuban, (Metrobali.com)-
Dampak adanya ancaman bom iseng yang dilakukan oleh warga Arab di pesawat Lion Air JT 015 tujuan Denpasar-Jakarta, sejumlah penerbangan mengalami delayed atau keterlambatan, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Bali, Rabu (8/3) sore hingga malam.
Kepala Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsannurohiem menjelaskan, ada sekitar 11 penerbangan yang mengalami delayed.
“Penerbangan delayed ada 11 penerbangan, 7 international dan 4 domestik,” ujarnya dikonfirmasi Rabu (8/3) malam.
Ditegaskannya selama ada insiden ancaman bom iseng tersebut, bandara Ngurah Rai tidak ditutup sama sekali.
“Bandara tidak ada penutupan semua berjalan normal,” katanya.
Ditanya lebih jauh mengenai kondisi pelaku, apakah dalam kondisi mabuk atau pengaruh narkoba pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian Polda Bali yang memeriksa lebih dalam si pelaku.
“Selanjutnya ke Polda Bali ya,” tutupnya.
Seperti diberitakan, bandara I Gusti Ngurah Rai mendadak digegerkan dengan adanya ancaman bom iseng, Rabu (8/3) sekitar pukul 18.20 Wita di pesawat Lion Air JT 015 tujuan Denpasar-Jakarta.
Informasi yang berhasil dihimpun, pukul 18.10 wita pesawat Lion Air berangkat dari Bravo 1 menuju landasan untuk persiapan take off Denpasar-Jakarta, namun  pada saat dalam perjalanan di taxi way, pelaku yang merupakan penumpang pesawat tersebut, bernama Aljohani Dakheel Allahawdahm, warga negara Arab, yang mengeluarkan kalimat “pesawat ini akan meledak setelah terbang”.SIA-MB