Gde Sumarjaya Linggih “Gembleng” Gen Z Gianyar Jadi Wirausaha Muda, Bekali Akses Permodalan Hingga Strategi Pemasaran Digital
Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer membekali generasi muda Gianyar skill jadi wirausaha muda.
Gianyar (Metrobali.com)-
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih terus hadir memberikan bekal kepada Generasi Z atau Generasi Milenial untuk menjadi wirausaha muda atau pelaku UMKM tentunya menjadi pelaku UMKM go digital, menjadi pelaku startup ataupun menjadi technopreneur, pelaku usaha berbasis teknologi digital.
Hal itu juga yang ditekankan wakil rakyat yang akrab disapa Demer itu saat menggelar sosialisasi BUMN bertajuk “Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional” di Kabupaten Gianyar, Bali pada Jumat 26 Mei 2023 yang diikuti ratusan peserta yang mayoritas dari generasi Z dan milenial.
Dalam kesempatan ini Gde Sumarjaya Linggih yang merupakan Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini juga memberikan sosialisasi mengenai akses pembiayaan UMKM hingga strategi UMKM go digital dan naik kelas dengan menggandeng pihak Bank BRI, Permodalan Nasional Madani atau PNM dan pihak e-commerce Tokopedia.
Para pembicara memberikan bekal ilmu dan skill bagaimana para peserta sosialisasi ini bisa mulai berusaha, kemudian mengakses permodalan, yang utamanya adalah permodalan tanpa agunan. “Selain itu juga melalui seminar ini para peserta bisa membuka wawasan mereka tentang melakukan pemasaran digital. Artinya kalau mereka mengerti tentang pasar digital, mereka punya pasar di seluruh dunia,” kata Gde Sumarjaya Linggih
Menurut wakil rakyat yang juga berlatar belakang seorang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali ini, digitalisasi akan banyak mengubah pola pasar lama dan akhirnya bisa merubah nasib mereka sehingga kesejahteraan mereka akan meningkat.
Wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini mengatakan lebih lanjut, semua kesuksesan berawal dari mimpi. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang-peluang yang ada.
Kuncinya di sini adalah serius dan berkonsentrasi saat mengikuti seminar sehingga ilmu yang didapat bisa menjadi bekal di masa-masa mendatang. Sementara para peserta yang mengikuti acara seminar tersebut rata-rata berusia 17 hingga 18 tahun dan sudah mengenal dunia digital.
“Karena itu kita berharap seminar kali ini memberikan banyak manfaat dan minimal 30 persen dari peserta yang hadir mampu melakukan apa yang menjadi keinginan pemerintah yakni menjadi UMKM naik kelas dan go digital sehingga target pasar yang mereka inginkan bisa tercapai,” ungkap politisi Golkar asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng ini.
Lebijh lanjut Gde Sumarjaya Linggih mengungkapkan Generasi Z adalah generasi yang sangat potensial menggarap ekonomi digital karena mereka sudah fasih dengan dunia digital.
Justru bagi mereka yang sudah tidak muda lagi, namun serius ingin menggarap pasar digital, menghadapi banyak kendala saat memasuki dunia digital.
“Disitulah para generasi muda ini kita ajak mengambil peran membantu orang-orang yang lebih tua dan pelaku UMKM yang berusia tua untuk melek teknologi dan bisa go digital. Kita juga optimis melalui seminar ini para peserta akan bisa berbuat lebih banyak kedepannya, khususnya di bidang ekonomi digital,” pungkas wakil rakyat yang dikenal sangat getol membantu UMKM Bali ini.
Sementara itu Riska Eka Yuniwati selaku Manajer Regional PNM Mekar dari Permodalan Nasional Madani beberapa syarat untuk mendapatkan pinjaman PNM Mekar, dimana program ini dikhususkan untuk para perempuan yang berusia mulai dari 18 hingga 56 tahun. Syarat lainnya adalah membuat kelompok dengan minimal 10 orang dan maksimal 30 orang.
PNM Mekar memang selalu digadang-gadang menjadi salah satu lembaga pembiayaan terbaik untuk membantu para perempuan agar bisa membuka usaha.
“Program ini tidak hanya bagi yang telah memiliki usaha, namun juga bagi mereka yang belum memiliki usaha dan akan membangun usahanya. Untuk pembiayaan sendiri PNM Mekar memiliki range tersendiri yakni dari 2 juta rupiah hingga 10 juta rupiah,” terang Riska.
Sementara itu pihak BRI yang melalui Dewa Diputra selaku Kepala Unit BRI Blahbatuh, Gianyar Mensosialisasikan produk KUR atau Kredit Usaha Rakyat. Dijelaskannya bahwa bunga KUR di termin pertama bagi yang belum pernah menikmati produk tersebut adalah 6 persen.
Sementara bagi nasabah yang sudah pernah meminjam lebih dari satu kali maka suku bunga yang dibebankan ke nasabah tersebut akan lebih tinggi. “Kami juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu taat membayar kewajibannya ketika pengajuan peminjaman KUR nya sudah disetujui,” pesan Dewa Diputra.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa KUR atau Kredit Usaha Rakyat merupakan program BRI yang menjadi bagian dari langkah untuk memajukan UMKM di Indonesia. Secara garis besarnya KUR ini merupakan program untuk pembiayaan berupa kredit bersubsidi dari pemerintah.
Sementara pihak Tokopedia melalui Eko Filyawan yang juga penjual online dan pemilik Jnanacrafts mengungkapkan banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ketika para pelaku UMKM tersebut beralih ke online. Selain itu usaha berbasis online ini tidak mengenal batasan usia. Terlebih lagi banyak platform digital yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, salah satunya adalah Tokopedia.
Setelah mengikuti sosialisasi ini para peserta mengaku lebih semangat lagi untuk memulai usaha dan juga belajar untuk jualan online. (wid)