Gde Sumarjaya Linggih Apresiasi Kontribusi BP Batam Tarik Investasi, Gerakkan Ekspor Tingkatkan Peronomian Nasional, Potensi Bisnis Tanpa Batas
Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer bersama BP Batam menggelar Forum Group Discussion atau FGD di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali pada Jumat 15 September 2023.
Buleleng (Metrobali.com)-
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer bersama BP Batam menggelar Forum Group Discussion atau FGD di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali pada Jumat 15 September 2023 yang mengambil tema “Membangun Semangat Ekspor untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Kemudahan Berinvestasi di Batam”.
Dalam kesempatan itu, Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi kinerja BP Batam dalam hal menarik investasi dan memiliki peran penting dalam hal mengelola investasi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam serta menggerakkan perekonomian nasional.
Hal itu sesuai dengan visi BP Batam yakni “Memberikan Kontribusi bagi Peningkatan Investasi untuk Mewujudkan Visi Presiden dan Wakil Presiden, Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”
“Kita dukung terus BP Batam dalam meningkatkan investasi di Indonesia dan tentunya kita juga terus mendorong kemudahan berinvestasi dan berusaha,” kata Gde Sumarjaya Linggih yang merupakan Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu.
“Jadi tujuan adanya diskusi ini diharapkan dapat memberikan layanan terbaik kepada investor serta memfasilitasi proses perizinan yang lebih efisien dan juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengurus legalitas berusahanya lewat NIB atau Nomor Induk Berusaha,” kata politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali itu.
Untuk diketahui BP Batam mengusung sejumlah misi. Pertama, mencari investasi asing dalam rangka mendukung struktur ekonomi yang produktif. Kedua, memberi dukungan dan fasilitas bagi pengembangan investasi yang berorientasi ekspor dalam rangka menunjang struktur ekonomi yang produktif. Ketiga, menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang investasi pada Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Keempat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menunjang investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam. Kelima, meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam yang berkesinambungan. Keenam, menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Secara terpisah, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa, Kota Batam hingga kini masih menjadi primadona dan perbincangan hangat bagi seluruh pihak, karena potensi bisnisnya yang tanpa batas.
Hal ini dibuktikan melalui catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM), bahwa investasi asing di Kota Batam naik 48,5 persen atau sebesar lebih kurang 11,34 triliun rupiah dengan jumlah 1.738 proyek.
“Jadi BKPM juga mencatat, ada lima negara dengan kontribusi terbesar, yakni Singapura, Perancis, Jerman, Taiwan, dan Hongkong,” kata Rudi.
Dari realisasi Penanaman Modal Asing di Provinsi Kepri, menurut catatan BKPM, Batam sukses menyumbang persentase cukup besar sebesar 79,97 persen.
Pada Tahun 2022, Batam juga berhasil menciptakan surplus perdagangan yang didukung oleh nilai ekspor yang besar, dimana memberikan kontribusi sebesar 79 persen terhadap ekspor Kepulauan Riau Tahun 2022.
“Hasil tersebut tentunya diperoleh dari langkah-langkah strategis pimpinan BP Batam, dukungan peran serta para pelaku usaha, dan seluruh masyarakat dalam mewujudkan kondusivitas iklim berusaha di Kota Batam,” pungkasnya. (wid)