Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer saat menjadi pembicara dalam seminar bersama BP Batam bertajuk “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Perkembangan Investasi Batam Saat Ini” di aula kampus STIE Satya Dharma Singaraja pada Sabtu 25 November 2023.

Buleleng (Metrobali.com)-

Berbagai upaya yang dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan berbagai fasilitas yang disediakan membuat daya tarik semakin seksi bagi para investor asing untuk bisa menanamkan modalnya di Indonesia.

“BP Batam ini makin seksi di mata investor sehingga mereka lebih banyak lagi tertarik berinvestasi ke Indonesia. Kabar baik dan trend positif ini perlu kita dukung dan jaga bersama-sama,” Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer saat menjadi pembicara dalam seminar bersama BP Batam bertajuk “Membangun Semangat Ekspor Untuk Peningkatan Ekonomi Nasional: Perkembangan Investasi Batam Saat Ini” di aula kampus STIE Satya Dharma Singaraja pada Sabtu 25 November 2023 yang juga melibatkan mayoritas peserta dari kalangan generasi muda dimana mereka dimotivasi untuk berani berwirausaha.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI lantas menceritakan latar belakang BP Batam yang secara historis sejak awal dikembangkan pada medio 1970-an, Pulau Batam memang sejatinya diarahkan pada pembangunan berorientasi investasi. Hal ini dapat dilihat dari Pulau Batam yang dikembangkan sebagai Pangkalan Logistik dan Operasional.

Kegiatan itu berhubungan dengan eksploitasi dan eksplorasi minyak lepas pantai sesuai Keppres 65 Tahun 1970.  Kemudian pada 26 Oktober 1971, Presiden Soeharto mengeluarkan Keppres Nomor 74 Tahun 1971 tentang Pengembangan Pembangunan Pulau Batam Menjadi Daerah Industri. Di masa inilah, cikal bakal munculnya Otorita Batam yang kemudian diresmikan melalui Keppres 41 Tahun 1973.

Tiga tahun berselang, Batam kemudian dikembangkan menjadi kawasan industri, pusat perniagaan, pariwisata, dan pengembangan daerah industri. Perkembangan Batam pun kian pesat kala Otorita Batam (kini Badan Pengusahaan (BP) Batam) dipimpin oleh Prof. Dr. Ing. BJ Habibie selama dua dekade. Di bawah kepemimpinannya, Batam kian dikenal sebagai daerah industri berteknologi tinggi, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata. Setelahnya adalah sejarah.

“BP Batam menjadi salah satu penggerak geliat investasi di tanah air karena itu punya peran vital dalam pembangunan nasional dan peningkatan perekonomian nasional melalui pengembangan investasi,” kata Gde Sumarjaya Linggih yang merupakan wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI itu.

 

Batam pun kini kian dikenal sebagai daerah investasi dengan segala fasilitas pendukungnya. Hal itu dapat dilihat dari nilai Penanaman Modal Asing (PMA) yang berada pada tren positif.

Sepanjang semester I (Januari-Juni) 2023 saja, PMA di Batam naik 1,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, perubahan proyek PMA pada Semester I 2023 naik drastis dengan capaian sebesar 142,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 lalu.

Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi itu pun tidak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan BP Batam dalam menyiapkan Batam menjadi daerah investasi bertaraf internasional.

Pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh BP Batam juga tidak berhenti pada beberapa fasilitas atau kawasan-kawasan tertentu saja, melainkan akan terus berkembang dan berlanjut sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor transportasi, yakni jalan raya.

Pembangunan jalan raya diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta memperlancar pergerakan barang dan jasa. Selain itu, pembangunan infrastruktur ini juga turut terintegrasi dengan sektor lainnya seperti pariwisata dan kebutuhan masyarakat.

Selain jalan raya, BP Batam turut fokus pada peningkatan fasilitas yang ada di Pelabuhan Batu Ampar. Dengan tujuan agar memperbanyak daya tampung kontainer yang singgah di Batam, serta mempercepat proses bongkar muat barang.

Kemudian pembangunan terminal kargo di Bandara Internasional Hang Nadim juga turut dilakukan, sebagai upaya mendukung Batam menjadi hub logistik internasional. Selanjutnya, BP Batam tengah melakukan peningkatan kualitas Rumah Sakit BP Batam, Sekupang, dengan standar internasional. Hal yang bertujuan untuk mewujudkan integrated health tourism.

Pembangunan infrastruktur lainnya adalah peningkatan drainase. Sebagai kota dengan konsep modern city, dibutuhkan tata kelola air yang baik terlebih lagi di saat musim penghujan. Perbaikan dan peningkatan drainase dimaksudkan untuk mewujudkan zero run off. Sehingga saat hujan turun, diharapkan tidak ada air yang menggenang. Selain itu, turut diperbaiki dan ditingkatkan pula layanan perizinian berinvestasi. Sehingga pelaku usaha baik dari luar dan dalam negeri semakin yakin untuk berinvestasi di Batam.

Karena itu, Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi dan memuji kinerja BP Batam dalam hal menarik investasi dan memiliki peran penting dalam hal mengelola investasi di kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam serta menggerakkan perekonomian nasional. Gde Sumarjaya Linggih juga mengapresiasi BP Batam yang konsisten memberi pelayanan prima bagi investor dengan berbagai fasilitas yang disediakan hingga bisa menjadi primadona para investor untuk berinvestasi.

Sebelumnya secara terpisah Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menegaskan komitmen BP Batam untuk terus berupaya meningkatkan nilai investasi di Batam. Hal yang beriringan dengan peningkatan jumlah investasi, baik proyek asing maupun dalam negeri. Untuk itu, diharapkan pula situasi di Batam tetap kondusif dan terus terjaga.

Ditambahkan, pula dukungan seluruh masyarakat guna mendukung percepatan dan pertumbuhan investasi ke depannya. “Pada akhirnya, kebijakan dan rencanan strategis yang diambil oleh BP Batam sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan bersama. Dengan harapan investasi dan ekonomi Batam terus membaik serta memberikan dampak signifikan bagi masyarakat,” kata Muhammad Rudi.

Dia menyampaikan bahwa, Kota Batam hingga kini masih menjadi primadona dan perbincangan hangat bagi seluruh pihak, karena potensi bisnisnya yang tanpa batas.

Hal ini dibuktikan melalui catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM), bahwa investasi asing di Kota Batam naik 48,5 persen atau sebesar lebih kurang 11,34 triliun rupiah dengan jumlah 1.738 proyek.

“Jadi BKPM juga mencatat, ada lima negara dengan kontribusi terbesar, yakni Singapura, Perancis, Jerman, Taiwan, dan Hongkong,” kata Rudi.

Dari realisasi Penanaman Modal Asing di Provinsi Kepri, menurut catatan BKPM, Batam sukses menyumbang persentase cukup besar sebesar 79,97 persen. Pada Tahun 2022, Batam juga berhasil menciptakan surplus perdagangan yang didukung oleh nilai ekspor yang besar, dimana memberikan kontribusi sebesar 79 persen terhadap ekspor Kepulauan Riau Tahun 2022.

“Hasil tersebut tentunya diperoleh dari langkah-langkah strategis pimpinan BP Batam, dukungan peran serta para pelaku usaha, dan seluruh masyarakat dalam mewujudkan kondusivitas iklim berusaha di Kota Batam,” pungkasnya. (wid)