GBCI
Poto bersama jajaran pengurus Green Building Council Indonesia (GBCI) Perwakilan Bali di Jimbaran Hub, Badung, Minggu (7/5) usai menggelar pelatihan.
Jimbaran, Kuta (Metrobali.com)-
Pengurus Green Building Council Indonesia (GBCI) Perwakilan Bali, diresmikan di Jimbaran Hub, Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (7/5/2017). Kehadiran GBCI di Bali diharapkan akan mampu mewujudkan lebih banyak bangunan hijau atau ramah lingkungan di pulau Dewata ini.
Terpilih sebagai Ketua GBCI Perwakilan Bali adalah Putu Agung Prianta. GBCI Bali juga menunjuk beberapa orang penasehat yakni Prof. Sulistyawati, Prof Wayan Windia, Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana SUkawati, dan Prof Putu Rumawan Salain.
Ketua GBCI Perwakilan Bali, Putu Agung Prianta menyatakan, peresmian GBCI Perwakilan Bali ini diawali dengan pelatihan Green Associate selama dua hari. Pelatihan yang diikuti 29 peserta dari kalangan arsitek dan tehnik sipil ini bertujuan untuk melahirkan Green Practitioner.
“Bagi peserta yang lulus pelatihan, maka dia akan bisa menjadi konsultan (Green Practitioner) yang diakui secara profesi. Green Practisioner ini nantinya adalah orang yang bisa menjadi konsultan, orang yang bisa membawa bangunan di Bali dan Indonesia lebih hijau dan ramah lingkungan,”ujar Agung.
Kehadiran GBCI di Bali, sebut Agung, diharapkan akan dapat membawa pengaruh bagi proses pembangunan bangunan baru yang ada di Bali agar lebih ramah lingkungan.  “Untuk tahap awal ini kita bentuk dulu mindsetnya agar green atau ramah lingkungan,”ujarnya.
Menurut Agung, GBCI berdiri pada 2009. Kemudian pada 2011 berdiri Greenship yang bertugas untuk melakukan sertifikasi sebuah bangunan.
GBCI1
“GBCI kita harapkan bisa memberi pengaruh terhadap proses pembangunan gedung atau bangunan yang ada di Bali agar lebih ramah lingkungan, karena ini sangat berhubungan dengan konsep Tri Hita Karana yang telah ada di Bali. Dengan adanya Greenship yang bertugas untuk melakukan sertifikasi sebuah bangunan hijau (ramah lingkungan), maka itu akan memberi  kepastian dan itu sudah dikenal di dunia,”ujarnya.
Perwakilan GBCI Pusat, DK Halim menambahkan, saat ini terdapat 150 Green Practitioner di Indonesia namun hanya 50 orang yang aktif dan sudah bersertifikat. Saat ini sudah ada di 80 negara di dunia dengan sebuah komitmen global untuk menjadikam dunia kembali hijau atau ramah lingkungan.
“Bali punya semangat Tri Hita Karana dan itu harus dipelihara. Dengan prinsip ini (Green Building), bangunan itu harus memenuhi kaidah hijau, ada konservasi lingkungan di dalamnya, membuat manusia jadi hidup lebih sehat,”ujar Halim. RED-MB