Pesawat Garuda Indonesia

Denpasar (Metrobali.com) –

Maskapai Garuda Indonesia kembali mengalami keterlambatan keberangkatan atau delay. Kali maskapai milik BUMN itu melakukan pembatalan penerbangan dengan alasan yang tidak masuk akal.

Seorang penumpang bernama Bona Onggot mengaku, pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 7028 tersebut seyogyanya akan terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Komodo Labuanbajo kurang lebih sekitar  pukul 15.00 Wita. Namun pihak manajemen Garuda membatalkan penerbangan.

“Mereka beralasan jika bandara tujuan Bandara Komodo Labuanbajo tidak menerima penerbangan jika sudah sore hari. Padahal kalau terbang sekitar pukul 15.00 Wita, bandara tujuan masih buka,” ujarnya saat dikonfirmasi via telpon di Denpasar, Senin (27/3).

Menurutnya, ada beberapa keanehan yang dilakukan Garuda. Saat boarding sekitar pukul 14.00 Wita, tidak penjelasan sama sekali soal penundaan pemberangkatan. Para penumpang dibiarkan memasuki pesawat sampai pesawat itu penuh. Setelah menunggu sekian lama di pesawat para penumpang disuruh turun lagi.

“Crew pesawat menjelaskan jika pesawat tidak bisa terbang karena izin penerbangan ke Labuanbajo tidak ada dan Bandara Komodo sudah terlanjur tutup akibat masih lama menunggu konfirmasi izin tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, para penumpang sangat kecewa dengan pelayanan Garuda yang tidak jelas melayani rute penerbangan Denpasar-Labuanbajo. Padahal sudah banyak wisatawan yang menggunakan Garuda bila ke Labuanbajo dengan daya tarik wisata Komodonya. Para penumpang sempat melakukan protes tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Kasus yang sama juga pernah terjadi pada awal April 2015. Modusnya hampir sama yakni ternyata pesawat yang akan diterbangkan tersebut baru memohon izin pendaratan di Labuanbajo.

Sementara Bandara Komodo tidak menerima izin pendaratan dengan pesawat yang sama. Untuk ituGaruda meminta izin pendaratan tetapi karena prosesnya lama, maka Bandara Komodo sudah tutup dan tidak melayani pendaratan.

“Sekalipun Garuda tetap melayani penumpang dengan baik, tetapi pembatalan ini menyebabkan banyak kerugian bagi para penumpang. Itu yang tidak diperhitungkan Garuda. Kami sangat kecewa,” ujarnya.

Terutama wisatawan, tentu saja jadwal mereka sangat jelas. Semestinya Garuda memberikan penjelasan sejak awal sehingga penumpang bisa mencarikan solusi penerbangan lainnya.

Akibat pembatalan tersebut, sekitar 59 penumpang terpaksa harus diinapkan di sebuah hotel di Kuta Bali. Para penumpang yang kebanyakan turis asing yang umumnya akan berwisata ke Komodo tersebut terpaksa harus menunda keberangkatannya.

Pihak manajemen menjelaskan, jika pesawat yang bersangkutan tidak memiliki izin pendaratan di Bandara Komodo Labuanbajo.

“Dan menerbangkan pesawatan yang sama, manajemen Garuda harus mengajukan izin baru ke Jakarta, ke Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.SIA-MB