Denpasar (Metrobali.com)-

 

Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Bali memberikan apresiasi kepada Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati yang mengusulkan adanya suatu intervensi berbasis masyarakat atau pengelolaan desa bebas narkoba yang nantinya diharapkan mampu menjadikan Bali melindungi generasinya mulai dari desanya masing-masing.

Peranserta masyarakat dalam turut terlibat secara aktif dalam upaya mencegah bahaya peredaran gelap narkoba dilingkungan sekitar dengan semakin memperbaiki tata kelola pengawasan dan pendataan aktivitas keluar masuk kampung secara lebih intensif.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua DPW Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Bali, Yusdiana MY diaela-sela Malam Renungan Keprihatinan Korban Penyalahgunaan Narkoba, di Mertasari Sanur, Minggu (26/6).

GANNAS adalah Organisasi penggiat anti narkoba yang sudah melakukan MOU dengan BNNP Bali sejak tahun 2018 dan telah menginisiasi terbentuknya Kampung Bersih Narkoba di Banjar Kertapala, Tohpati Denpasar yang diresmikan oleh Mantan Kepala BNN, Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso pada Januari 2017 lalu.

Kepala Badan Narkotika Nasional RI Petrus Reinhard Golose juga menjelaskan bahwa narkoba adalah musuh terberat bagi generasi muda yang tidak memiliki pengawasan ketat dari orangtua dan lingkungannya, karena peredaran narkoba yang menyasar generasi muda dapat masuk dari segala arah dan dengan sedemikian cara, karena dengan masuknya narkoba di sebuah pergaulan anak muda akan mampu membunuh konsentrasi dan tujuan hidup mereka sehingga menggangu perkembangan mental, fisik bahkan membuat mereka kehilangan kendali dalam meniti hidup.

Dengan mengangkat tema “War On Drugs” diharapkan kegiatan malam renungan keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan narkoba ini dapat memberikan motivasi dan kesadaran bagi semua generasi muda pembangun bangsa untuk dapat menjauhi pergaulan bebas terkhusus pemakaian narkoba yang biasanya digunakan untuk menenangkan diri dan melupakan permasalahan hidupnya dalam waktu sesaat.

 

Pewarta : Hidayat