Pekanbaru, (Metrobali.com)

Konflik antara gajah dengan warga di wilayah Indragiri Hilir, Riau kembali terjadi akibatnya seorang warga setempat yakni Junaidi mengalami luka akibat diserang satwa dilindungi itu.

Kepala Bidang Wilayah I BKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, Jumat mengatakan, konflik terjadi sudah sejak beberapa hari terakhir. Gajah-gajah liar itu berasal dari Jambi dan masuk ke wilayah Riau.

“Sudah beberapa hari ada dua ekor gajah dari Jambi masuk Merlung dan Simpang Rambutan, sampai masuk ke Batuampar, Indragiri Hilir,” kata Andri Hansen, kepada wartawan di Pekanbaru.

Dia mengatakan, setelah tiba di Batuampar, dua gajah liar tersebut memakan tanaman warga yang ada di desa. Warga yang melihat gajah kemudian berusaha mengambil gambar.

“Saat mau ambil gambar itulah diserang. Dia mau foto dari jarak sekitar 20 meter, tiba-tiba gajah berbalik serta menyerang warga tadi dengan menggunakan belalainya,” kata Hansen.

Hansen mengatakan, sudah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak mendekat ketika ada gajah liar masuk perkebunan. Sebab, serangan gajah bisa terjadi kapan saja ketika merasa terusik.

“Kemungkinan satwa gajah ini merasa terusik, sehingga menyerang, kebetulan lokasi kejadian juga dulunya adalah habitat dari gajah-gajah itu dan sudah beralih menjadi perkebunan. Namun, kini kondisinya baik-baik, hanya ada bekas serangan di rusuk saja,” katanya.

Bersama petugas Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), tim Balai Besar BKSDA Riau berusaha menggiring dua ekor gajah tersebut ke arah Jambi. Bahkan sudah berjalan sejauh 6 kilometer.

“Penggiringan dilakukan bersama petugas dari TNBT, sudah jalan sejauh 7 Km menuju Jambi. Gajah-gajah ini sebenarnya gajah dari Jambi yang terpisah dari rombongan, makanya mau kami kumpulkan lagi,” kata Hansen.

Sumber : Antara