seminar seni rupaDenpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar menggelar Seminar Nasional bertajuk ‘ Seni Rupa dan Desain Penanda Sejarah Kebangsaan’ di Gedung Citta Kalangen Selasa pagi ( 23/5) 2017. Sebagai pembicara kunci, Prof Farouk ( Universitas Gajahmada),pembicara utama, Dr Seno Gumira Ajidarma ( Rektor Institut Kesenian Jakarta ), Prof Gede Arya Sugiartha ( Rektor ISI Denpasar) dan Drs Eddy Soetriyono (kurator independent seni rupa).

Bahwa seminar ini sangat kontekstual dengan kondisi sosio politik bangsa hari ini, yakni persoalan intoleransi, juga gambar/ meme dan ujaran kebencian begitu mencekam publik. Dengan demikian seminar nasional ini sangat strategis untuk membincangkan, sekaligus membangun kembali ruang kesadaran tentang persoalan solidaritas sosial dan cita bersama kebangsaan.

Seminar ini juga menampilkan 19 pemakalah pendamping dari berbagai Universitas/ institut seni di Indonesia yang akan dimoderatori Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali GMB Dwikora Putra. Beberapa nama yang tercatat sebagai pembicara pendamping di antaranya Dr Adrian Dektisa ( Petra Surabaya) Ehwan Kurniawan MSn (IKI) Hardiman MSi ( Undiksa Singaraja) Baskoro Suryo Banindo MSN ( ISI Yogyakarata) Dr Wayan Swandi ( ISI Denpasar) dan masih banyak lainnya.

Ketua panitia seminar Dr Kun Adnyana mengatakan, bahwa seni rupa dan desain Indonesia memang senantiasa hadir beriringan dengan sejarah pergerakan kebangsaan. “ Munculnya fenomena  gambar gambar, juga poster dan meme berbau rasis dan ujaran kebencian belakangan ini tentu sangat menyedihkan. Maka perlu langkah bersifat insiatif sekaligus kolaboratif dari berbagai komponen seni rupa dan desain di negara ini. Untuk berpadu dalam menggemakan kembali seni rupa dan desain sebagai wahana komitment persatuan dan solidaritas kebangsaan,” paparnya

Selebihnya tema diatas juga dibahas lebih lanjut menjadi empat subtema, yakni ‘Tinjauan Sosio Historis Kebangsaan dalam Jelajah Seni Rupa dan Desain Nusantara’ oleh Eddy Soetriyono. “ Ikonografi Kebangsaan dalam Karya Seni Rupa dan Desain Kini ‘, oleh Dr Seno Gumira Ajidarma, ‘ Nilai Kebangsaan Sebagai Sumber Penciptaan Seni Rupa dan Desain Masa Depan ’  oleh Prof Farouk, serta ‘ Peran Perguruan tinggi Seni dalam Membangun Perupa dan Desainer Berkarakter Kebangsaan ‘ oleh Prof Arya Sugiartha.

Dekan FSRDISI Denpasar Dra Ni Made Rinu mengungkapkan pula , bahwa seni rupa dan desain merupakan karya budaya bangsa yang dalam sejarahnya sangat berkontiribusi dalam menjaga dan memediasi simpul kebangsaan Indonesia. “ Sebut misalnya poster  ‘Boeng Ayo Boeng’ yang gambarnya dilukis pelukis Affandi, sementara ungkapannya diberikan oleh penyair Chairil Anwar di tahun 2940 an yang menandaskan semangat nasionalisme dan persatuan bangsa. Sementara juga lukisan “Pengantin Revolusi’ karya pelukis S. Sudjojono yang mencitrakan semangat kebhinekaan Bangsa dan juga semangat perjuangan kemerdekaan. Sekarang, sudah semestinya semangat para kreator seni rupa hari ini mengikuti jejak para seniman sekaligus pejuang itu,” urai Made Rinu.RED-MB