Jembrana (Metrobali.com)-

Fraksi Gerindra menilai pemerintahan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) belum maksimal karena masih mencari pola.

Visi Misi duet pemerintahan Tamba- Ipat yang sudah berjalan dua bulan menurut Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jembrana, Ketut Sadwi Darmawan juga belum kentara atau terlihat.

“Kendalanya ada pada anggaran dan perangkat OPD. Supaya visi misi bisa diakomodir dan terlaksana ini harus sinkron. Jangan sampai bupati sudah aktif ke sana sini untuk sebuah program namun akhirnya mubasir karena tidak ada anggaran” jelas Sadwi, Senin (26/4).

Bupati disebutnya sejak awal dilantik sudah bergerak cepat. Bahkan melakukan upaya-upaya hingga ke luar daerah guna mewujudkan visi misinya. Namun jika tidak didukung akan menjadi stagnan dan mubasir.

Menurutnya anggaran induk (APBD 2021) sudah terpatok di pembahasan sebelum terpilih. Sehingga terkesan, Bupati sudah berlari kencang, kurang disokong dengan anggaran yang memadai. “Bupati istilahnya sudah berlari kencang, tapi tidak disokong dengan perangkat di sekitarnya dan anggaran” tandasnya.

Visi misi yang dituangkan di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kata Sadwi, harus didukung dengan anggaran kemampuan daerah. Jika tidak, visi misi tidak akan berjalan dan akan tetap stagnan setiap tahunnya.

“Untuk mewujudkannya itu (visi misi) perlu ada peningkatan pendapatan. Solusinya dengan mengkoordinir OPD yang mengelola pendapatan daerah” ujarnya.

Pihaknya mendorong agar eksekutif melakukan upaya untuk penyesuaian anggaran dan upaya meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Anggaran yang sudah terpatok ini, menurutnya harus segera dievaluasi dan disesuaikan dengan RPJMD pemerintahan saat ini.

Bila dalam upaya itu diperlukan payung hukum, ia mendorong eksekutif untuk berkoordinasi dengan DPRD sebagai legislator. “Meskipun kami partai pendukung, kami punya kewenangan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah” pungkasnya. (Komang Tole)