Buleleng, (Metrobali.com)

Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng memberikan contoh terbaiknya untuk dilakukan vaksinasi covid-19 yang berlangsung di RSUD Buleleng pada Rabu, (27/1/2021).

Terdapat 10 perwakilan yang seharusnya divaksin, namun 4 orang batal dilakukan vaksin dikarenakan tidak memenuhi persyaratan. Adapun yang lolos untuk divaksinasi yakni Kapolres Buleleng, Sekda Buleleng, Kasdim 1609/Buleleng, Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, Ketua IDI Buleleng dan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Buleleng. Sedangkan yang batal untuk dilakukan vaksinasi karena tidak memenuhi persyaratan, diantaranya Bupati Buleleng, Ketua DPRD Buleleng, Ketua PN Singaraja serta Kelian Desa Adat Buleleng.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST sejatinya sangat ingin untuk divaksinasi. Namun oleh karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, dimana tidak lolos screening awal yang dikarenakan tekanan darahnya masih tinggi, maka untuk hari ini tidak divaksin. Begitu juga yang dialami Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna juga tidak lolos screening awal yang disebabkan tekanan darahnya masih tinggi.

“Jika kondisi kesehatan saya sudah normal, saya akan mengikuti program vaksinasi. Paginya saya sudah ukur tensi tekanan darah, masih 170. Jadi kalau sudah normal saya pasti menerima vaksin. Dan apabila dalam kurun waktu tiga hari sudah normal, maka hari itu juga saya minta untuk divaksin,” jelas Bupati Agus Suradnyana.

Iapun meminta dan mengajak kepada seluruh masyarakat Buleleng untuk tidak takut divaksinasi. Karena vaksinasi ini, sangat diperlukan guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Apabila persyaratan sudah terpenuhi, saya harapkan masyarakat mau dan segera mengikuti vaksinasi.” ujarnya menegaskan.

Jika waktu sudah tersedia dan sudah terdaftar serta memenuhi syarat, Bupati Agus Suradnyana meminta masyarakat agar melaksanakan vaksinasi. Termasuk persyaratan usia di bawah 60 tahun.

“Vaksinasi ini sangat diperlukan agar pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 cepat tuntas. Selain itu, agar pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas normal sebagaimana biasanya sebelum ada covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa menjadi salah satu pejabat yang sudah menerima vaksin. Saat dikonfirmasi, Suyasa mengungkapkan tidak ada efek ikutan setelah disuntikkan vaksin. Observasi pun telah dilakukan terhadapnya selama 30 menit setelah penyuntikan. Hasilnya, tidak ada efek apapun yang dirasakan.

“Saya hanya merasakan seperti dicubit saat penyuntikan. Setelah itu, tidak merasakan apa-apa. Ya, saya berharap tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” ungkapnya.

Senada dengan Bupati Agus Suradnyana, Sekda Suyasa juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu terhadap vaksinasi.

“Yakinkan diri bahwa vaksinasi ini merupakan cara yang tepat dari pemerintah untuk mencegah ataupun memutus penularan COVID-19. “ tandasnya. GS