Final! Suara Golkar Bali Bulat dan Penuh Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar
Foto: Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Kory didampingi pengurus lainnya dalam keterangan persnya di Sekretariat DPD Golkar Provinsi Bali Jalan Surapati, Denpasar, Kamis (19/9/2019).
Denpasar (Metrobali.com)-
Golkar Bali tidak main-main dengan dukungan kepada Dr. Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024. Suara dan dukungan pengurus DPD I Golkar Provinsi Bali dan DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali bulat dan penuh kepada Airlangga Hartarto agar jadi Ketum Golkar untuk kedua kalinya.
Dengan kata lain tidak ada istilah “masuk angin dalam”, dukungan abu-abu atau bermain di dua kali di tubuh Golkar Bali. Dukungan “Partai Beringin” di Bali kepada Airlangga Hartarto sudah final dan tidak ada ruang dukungan bagi kandidat lain.
Penegasan dukungan penuh ini disampaikan kembali Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Kory didampingi segenap pengurus lainnya dalam keterangan persnya di Sekretariat DPD Golkar Provinsi Bali Jalan Surapati, Denpasar, Kamis (19/9/2019).
“Bali sudah bulat dukung Pak Airlangga untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Kita semua di Bali sudah sepakat baik tingkat I ataupun tingkat II,” kata Sugawa Kory.
Politisi senior yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini mengutarakan alasan mengapa Golkar Bali ngotot tetap mendukung Airlangga Hartato. Alasan pertama, Airlangga saat ini dianggap sebagai tokoh muda Golkar yang mumpuni.
“Ke depan Golkar harus dipimpin figur sekaliber Airlangga Hartarto. Beliau juga pemimpin yang cocok untuk kalangan milenial dan paham hadapi permasalahan bangsa ke depan,” ungkap Sugawa Korry.
Kedua, berkat tangan dingin Airlangga Hartarto pada Pileg 2019 lalu, Partai Golkar berhasil menduduki posisi kedua dalam perolehan suara. Pencapaian ini mematahkan prediksi sejumlah analis politik dan hasil survei sejumla lembaga sebelum Pileg yang mengatakan Golkar hanya akan mampu memperoleh suara 6 hingga 7 persen secara nasional dan perolehan kursi legislatif bisa turun peringkat hingga ke posisi 4 empat atau lima besar.
“Berkat tangan dingin Pak Airlangga Hartarto astungkara Golkar dua besar nasionaldslam raihan kursi legislatif, dapat 12,4 persen suara nasional di Pileg 2019 lalu,” imbuh Sugawa Korry.
Ketiga, Airlangga Hartarto juga merupakan sosok pimpinan Partai Golkar yang teruji dan terbukti sukses menahkodai partai di tengah berbagai dinamika yang ada pada rentetan Munaslub yang berujung pada pergantian Ketum Golkar berkali-kali.
Hingga adanya sejumlah kasus yang menjerat petinggi dan pimpinan Golkar sebelumnya. Seperti mantan Ketum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
“Dalam Golkar kondisi terpuruk dan gejolak di tubuh Golkar, Pak Airlangga Hartarto berhasil memimpin partai ini. Ini yang kami salut dan bangga,” ujar Sugawa Korry.
Keempat, adanya kebulatan tekad jajaran DPD Golkar se-Bali memilih kembali Airlangga sudah melalui berbagai pertimbangan.
“Telah dilakukan rapat pleno diperluas libatkan Ketua dan Sekretaris DPD kabupaten/kota.
Dukungan tertulis sudah kami sampaikan,” tegas Sugawa Korry.
Senada dengan apa yang disampaikan Sugawa Kory, dari tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Dauh Wijana juga menyampaikan hal senada. Dikatakan Dauh, Partai Golkar sangat beruntung memiliki figur pemimpin seperti Airlangga Hartato.
“Orangnya cool, menjunjung tinggi sportivitas, sangat membumi dan bisa dibilang tidak pernah cawe-cawe soal konflik yang ada,” sebutnya.
Yang patut dibanggakan menurut Dauh, sosok Airlangga di tengah turbolensi partai mampu bekerja dengan caranya sendiri dalam menjaga soliditas dan kondusifitas organisasi.
“Berangkat dari sanalah kami berpendapat untuk era ke depan sudah sepatutnya Pak Airlangga, kembali memimpin Golkar,” katanya lagi dengan menegaskan Airlangga Hartato cocok memimpin Golkar baik untuk kalangan milenial sesuai dengan prediksi ke depannya, apalagi dukungan juga datang dari sayap partai.
Terkait dengan Munas partai yang akan diadakan Desember 2019 mendatang, baik Sugawa Kory ataupun Dauh Wijana sepakat menunggu keputusan DPP Partai Golkar. Namun demikian keduanya tidak menolak jika kelak Bali dijadikan tempat perhelatan munas.
“Kita siap sesuai perintah partai,” kata keduanya kompak.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu Plt Ketua DPD Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih, usai menggelar rapat Konsolidasi Organisasi, Kamis (8/8/2019) lalu juga mendeklarasikan dukungan DPD Partai Golkar Provinsi Bali kepada Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024 di Hotel Movenpick Jimbaran.
Dalam Konsolidasi Organisasi dan Deklarasi yang dihadiri langsung Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi DPD dan jajaran pimpinan DPD Golkar se-Bali itu juga hadir Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono.
“Kita mempertimbangkan dari segi bobot, bibit dan bebet. Pak Airlangga memiliki semua kriteria untuk menjabat pimpinan tertinggi itu,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI yang terpilih lagi untuk keempat kalinya ini.
Demer menilai, Airlangga yang kini masih menjabat Ketum Partai Golkar ini memiliki latar belakangan akademis yang bagus, pernah menjabat Ketua Komisi VI dan VII di DPR RI. Bahkan fugur yang dinilai sangat sederhana itu juga kini menduduki posisi sebagai Menteri Perindustrian.
Selain itu, Demer juga menyebut dari sisi nama, Airlangga itu sangat dekat dengan nama Bali. Dari sisi sejarah nama Airlangga itu melekat dengan Bali.
“Melihat prestasi, kualitas dan figur Pak Airlangga maka DPD Golkar Bali sudah bulat memilih beliau untuk jadi Ketum Golkar,” jelas Demer. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.