ferry_mursyidan_baldan3

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursidan Baldan, pada Sabtu (28/2) sore berpenampilan berbeda dengan hari biasanya mengenakan kemeja biru muda dan celana jins biru dongker serta di lehernya melingkar syal warna kuning.

Bagi dirinya, syal warna kuning itu menjadi suatu kebanggaan sama dengan istilah “come back to campus” yang telah membesarkannya selama ini, yakni, Universitas Padjadjaran. Syal warna kuning menandakan dirinya resmi menjadi Keluarga Besar Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) PALAWA Unpad sebagai Anggota Kehormatan.

Nama PMPA PALAWA Unpad sendiri bagi dirinya sudah tidak asing saat dirinya masih menjadi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) pada tahun 80-an, hingga saat ditawarkan menjadi AK perhimpunan tersebut, tanpa perlu berdiskusi lagi langsung diterima 100 persen.

“Saya bersedia untuk menjadi anggota kehormatan, Palawa Unpad merupakan salah satu unit kegiatan yang mematangkan jiwa,” katanya saat memberikan sambutannya.

Bahkan, dirinya mengaku saat menerima “pinangan” untuk menjadi anggota kehormatan, tanpa basa-basi lagi langsung mengiyakannya.

“Saya bersedia menjadi anggota kehormatan, tidak perlu berdiskusi dahulu, langsung setuju,” tegasnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap melalui pengangkatan dirinya itu akan menjadi bagian yang membanggakan bagi Universitas Padjadjaran Seusai acara, pria kelahiran Jakarta 16 Juni 1961 itu kepada wartawan, mengatakan bahwa tindakan koruptif juga bisa dikenakan kepada mereka yang telah merusak alam dan merusak tanah.

“Kelestarian alam bukan hanya pada fisik semata. Sumber air tidak boleh dirusak,” katanya.

Oleh karena itu, dia mengakui sangat bersemangat untuk mengikuti upacara pelantikan hingga diharapkan akan bisa bersama-sama menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.

Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam Palawa Unpad berdiri pada tanggal 24 Maret 1982.

Kata “palawa” bukanlah sebuah singkatan, melainkan kata yang diambil dari aksara pertama yang masuk di tanah Jawa, yaitu “pallawa”. Filosofinya, yaitu sebuah aksara yang membawa pencerahan pada awal perkembangan literasi bangsa.

Melalui perhimpunan ini, diharapkan anggotanya seperti makna “palawa” itu sendiri, yaitu mencerahkan masyarakat awam dalam hal petualangan alam bebas dan lingkungan.

Berbagai kegiatan alam bebas yang biasa dilakukan adalah mendaki gunung, menelusuri gua, memanjat tebing, olahraga arus deras, dan susur pantai.

Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam Palawa Unpad juga bergerak dalam bidang lingkungan melalui seminar konservasi, inventaris tumbuhan, dan kegiatan lainnya.

Selain sebagai penggiat alam bebas dan pencinta alam, PMPA Palawa Unpad juga terjun dalam kegiatan kemanusiaan seperti pencarian orang hilang di gunung hutan, sungai, pantai, dan tanggap bencana.

Kegiatan-kegiatan tersebut ditunjang dengan latihan fisik, berbagai diskusi materi, dan simulasi latihan di lingkungan kampus agar dapat mempersiapkan dengan baik kegiatan alam bebas. AN-MB