Badung, (Metrobali.com) –

 

Fellows Day Out “Community Sharing Session on Sustainable Career” menjadi salah satu rangkaian acara dari kegiatan Global Future Fellow (GFF) 2022 oleh Pijar Foundation yang dilaksanakan di SMESCO Hub Timur, Bali Collection, Nusa Dua, Kamis, 29 September 2022. GFF merupakan perhelatan residensi yang dihadiri oleh 36 Fellows yang merupakan pemain strategis lintas sektor seperti Kementerian, BUMN, perusahaan dan komunitas dalam akselerasi transisi energi yang bersih dan inklusif. GFF turut menghadirkan berbagai pihak sebagai pembicara dan profesional dalam rangkaian Panel Talk dan masterclass serta networking selama tanggal 26-30 September 2022 di Bali.

Fellows Day Out adalah salah satu acara menarik selama GFF berlangsung yang mengajak para Fellows untuk berdiskusi bersama berbagai komunitas, untuk menginisiasi peran pemuda dan komunitas dalam mendorong transisi energi di Indonesia. Sesi ini dibuka dengan Keynote Speech oleh Kepala Sekretariat Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Gita Syahrani. “Sepanjang minggu ini kami bekerja sama dengan SMESCO dalam meluncurkan SMESCO Hub Timur untuk menunjukkan potensi ekonomi Indonesia Timur yang ramah lingkungan dan ramah sosial lewat Pekan Ekonomi Membumi. Dalam momentum yang sama, LTKL bersama dengan Koalisi Ekonomi Membumi juga bekerja sama Pijar Foundation, melalui program Global Future Fellows-untuk mempertemukan para Fellows dengan komunitas di Bali serta pelaku usaha dan pegiat lingkungan dari berbagai profesi untuk tukar belajar dan menyusun solusi untuk krisis iklim, khususnya transisi energi. Harapannya, setelah pertemuan ini para Fellows bisa berbagi peran dan mendorong sinergi untuk mengimplementasikan ide solusi yang muncul seperti hilirisasi produk basis alam dengan didukung energi baru terbarukan atau teknologi sederhana untuk pengurangan resiko bencana,” ucap Gita.

Sesi diskusi yang bersifat informal ini dihadiri para narasumber, diantaranya Director Yayasan Peta Bencana/Forbes 30 Under 30, Nisham Mahtani; Program Manager Lestari, Pijar Foundation, Leorede Thenu; Co-Chair Y20 Indonesia, Michael V. Sianipar; Direktur Global Future Fellows Cazadira F. Tamzil; Perwakilan Koalisi Ekonomi Miembumi (KEM), Irma A. Sitompul Pratisara; serta Managing Director Nara Synergi, Angeline Callista. Berperan sebagai moderator dalam sesi ini, Direktur Future Builder, Pijar Foundation, Indra Dwi Prasetyo. Global Future Fellows dari berbagai komunitas dan akademisi. Diskusi antar berbagai komunitas ini menggarisbawahi peran masyarakat dalam transisi energi di level ‘grassroot’ dan berbagai inisiatif mereka lakukan dalam bidang kemanusiaan, sosial serta lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Direktur Global Future Fellows Cazadira F. Tamzil yang turut membuka kegiatan Fellows Days Out menyampaikan pentingnya kolaborasi antar pihak untuk menciptakan masa depan yang penuh tantangan. “Kami sangat mengapresiasi berbagai komunitas yang turut serta dalam Sesi Berbagi Komunitas dalam Karir Berkelanjutan. Global Future Fellows oleh Pijar Foundation membawa semangat kolaborasi antar sektor dan antar generasi dalam memecahkan permasalahan bangsa, termasuk yang terkait dengan keberlanjutan (sustainability). Hal ini sejalan dengan semangat gotong royong bangsa Indonesia,” ungkap Cazadira.

Fellows Day Out menjembatani berbagai komunitas yang hadir dengan fellows yang berasal dari perwakilan Kementerian, BUMN, sektor privat dan organisasi lainnya dalam bertukar pandangan, pengetahuan dan memantik kolaborasi untuk transisi energi dari seluruh lapisan masyarakat. Komunitas dan masyarakat memainkan peran strategis dalam keberlanjutan lingkungan dan penggunaan energi yang lebih bersih yang saat ini sedang dicanangkan oleh GFF melalui Action Roadmap. Peralihan kebiasaan, gaya hidup dan inisiatif yang dilakukan masyarakat menentukan arah transisi energi Indonesia menuju green and ‘equity energy’ di masa depan.

Meninjau transisi energi dari perspektif pemuda, Co-Chair Y20 Indonesia, Michael V. Sianipar mengatakan, “Perspektif pemuda sangat penting saat kita berbicara transisi energi. Yang akan paling merasakan proses, konsekuensi, dan hasil dari transisi energi nanti adalah pemuda. Transisi energi butuh waktu berpuluh tahun, jangan sampai desain energi masa depan dibuat generasi sekarang tanpa melibatkan generasi mendatang. Pemuda harus punya rasa kepemilikan, harus ada rasa memiliki (sense of ownership), dunia seperti apa yang mereka inginkan di masa depan. Harus ada perubahan budaya dan paradigma hidup manusia lintas generasi. Apa yang kami dorong di Y20 Indonesia tahun ini terkait peran pemuda dalam transisi energi tersebut sebenarnya sangat sejalan dengan apa yang dibahas dan diinisiasi oleh Global Future Fellows.”

Residensi Global Future Fellows di Bali akan berakhir pada Jumat, 30 September 2022 dan akan dilanjutkan penyusunan Action Roadmap di Jakarta sebelum nantinya diserahkan kepada pemerintah pada 19 Oktober 2022. (hd)