Fantastis! Pasifik Group Hibahkan Mesin Ecowiz Senilai 5,8 M untuk Pemkab Jembrana, Teknologi Canggih dari Korea Pengolah Sampah Ramah Lingkungan! Solusi Inovatif Wujudkan Bali Bersih
Foto: Chairman Pasifik Group Mr. Daniel Koo, didampingi CEO Pasifik Group wilayah Bali, NTT, dan NTB Komang Gede Subudi bersama Pjs. Bupati Jembrana Ketut Sukra Negara, Anggota Fraksi Golkar DPRD Jembrana dan para pejabat lainnya saat berdiskusi sela-sela penyerahan hibah mesin Ecowiz, pada Jumat, 25 Oktober 2024, di Pasar Umum Jembrana Bahagia.
Jembrana (Metrobali.com)-
Masalah sampah seakan tak pernah berhenti menjadi tantangan besar bagi setiap pemerintah daerah, tak terkecuali di Kabupaten Jembrana maupun Provinsi Bali secara umum. Namun, harapan baru kini hadir dengan mesin pengolah sampah canggih Ecowiz buatan Korea, yang mampu mengolah sampah hingga dua ton per hari tanpa menimbulkan polusi.
Mesin pengolah sampah senilai Rp 5,8 miliar ini dihibahkan oleh Pasifik Group kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagai bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan Bali yang lebih bersih dan hijau.
Mesin Ecowiz ini diserahkan langsung oleh Chairman Pasifik Group Mr. Daniel Koo, didampingi Komang Gede Subudi selaku CEO Pasifik Group wilayah Bali, NTT, dan NTB, kepada Pjs. Bupati Jembrana, Ketut Sukra Negara, pada Jumat, 25 Oktober 2024, di Pasar Umum Jembrana Bahagia.
Dalam demo yang dihadiri berbagai perwakilan dari Pemprov Bali dan Kadin Bali, cara kerja mesin ini diperlihatkan dengan jelas. Ecowiz tipe EP 100, yang baru pertama kali hadir di Indonesia, mampu mengolah sampah 100 kg per jam, hanya menggunakan daya listrik sebesar 2200 watt.
Keunggulan mesin ini bukan sekadar angka. Ecowiz bekerja dengan suhu hampir mencapai 1000 derajat Celsius, sehingga mampu membakar sampah organik dan anorganik, mulai dari plastik hingga styrofoam, tanpa menghasilkan asap yang mencemari udara, tanpa suara bising, dan tanpa limbah air. Residu yang dihasilkan hanyalah sedikit abu.
Chairman Pasifik Group Mr. Daniel Koo menjelaskan bahwa mesin ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi beban sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan menempatkan mesin ini di lokasi-lokasi penghasil sampah besar seperti pasar, diharapkan sampah bisa diolah langsung di tempat, mengurangi jumlah yang dibawa ke TPA.
Dia mengatakan keunggulan mesin pengolah sampah Ecowis ini diantaranya mampu membakar sampah hingga 2 ton per hari, tanpa polusi udara karena mesin ini mengeluarkan asap sangat minim tanpa limbah air dan tidak bising. Mesin ini digerakkan oleh listrik yang hanya membutuhkan listrik kecil sebesar 2200.
“Mesin dapat mengolah sampah 100 kg per jam. Kita rencakan penggunaan mesin ini dalam satu hari beroperasi selama 10 Jam,” terang Daniel Koo.
Panas yang dihasilkan dari mesin Ecowz ini hampir mencapai 1000 derajat Celcius hingga bisa membakar sampah organik maupun anorganik kecuali sampah kaca, besi, baterai dan sejenisnya dengan cepat. Residu yang dihasilkan mesin ini hanya berupa abu yang sangat sedikit.
Ditambahkan Daniel Koo penyerahan hibah mesin pengolah sampah Ecowiz kepada Pemkab Jembrana ini merupakan komitmen Pasifik Group untuk bersama-sama menjadikan Bali yang lebih bersih, sehat dan ramah lingkungan.
Keinginan Pasifik Group untuk berkontribusi di Jembrana berawal dari kedekatan mereka dengan Bupati Nengah Tamba, yang kini tengah cuti, dan visinya terhadap pengelolaan sampah di wilayahnya.
Pihaknya melihat komitmen yang begitu besar dari Nengah Tamba untuk menangani sampah di wilayahnya dan mendukung terciptanya Bali Clean and Green. Karena itu Pasifik Group memberikan dukungan lewat mesin Ecowiz ini.
“Sebelum ini, kita berteman dekat dengan Bapak Bupati yang sedang cuti, Bapak Tamba. Berawal dari duduk nongkrong bareng, kita ngopi-ngopi, sampai berlanjut kepada keinginan kita untuk sama-sama berkontribusi untuk bali dan dimulai dari jembrana. Kebetulan juga, kami mendapatkan kabar bahwa jembrana sedang membangun Pasar Umum negara yang sangat luar biasa megah ini,” terang Daniel Koo.
“Jadi dalam misi untuk berpartisipasi dalam penanggulangan sampah di bali, khususnya sampah-sampah yang diangkut ke TPA, kami menginisiasi agar sampah diolah sejak awal di tempat pembuangan sampah sementara, termasuk di Pasar Negara ini. Jadi, nantinya sampah pasar akan kita olah langsung di sini, sehingga mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA. Kami ingin berkontribusi terhadap Bali bersih, dan dimulai dari Kabupaten Jembrana,” bebernya lebih lanjut.
Apakah mesin Ecowis ini memang dipersiapkan khusus untuk Kabupaten Jembrana terutama Pasar negara? Ditanya demikian, Daniel Koo mengakui bahwa memang pihaknya memproduksi mesin ini agar diperuntukkan di Kabupaten jembrana dan disesuaikan dengan karakteristik sampah yang ada di Jembrana. Oleh karena itu, diharapkan mesin ini dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap Jembrana khususnya di bidang penanggulangan sampah.
Selain itu, mesin ini memiliki keistimewaan dapat dipindahkan ke truk sehingga bisa menjadi mesin pengolah sampah yang bergerak, cocok untuk acara besar yang diadakan di Jembrana. “Mesin ini ke depannya dapat dipindahkan ke truk, sehingga mesin menjadi mobile. Jadi, saat Jembrana mengadakan suatu event besar, mesin dapat dibawa ke lokasi dan pengolahan sampah dilakukan secara langsung,” ungkap Daniel Koo.
Lebih lanjut Daniel Koo mengungkapkan, jenis sampah yang bisa dibakar dengan mesin adalah plastik, sterefoam, organik, sampah kering dan basah, dan jenis sampah lainnya. Dia juga mengatakan bahwa mesin ini bisa dihidupkan selama 24 jam.
Mesin Ecowiz ini juga memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan mesin pengelohan sampah lain atau incinerator lainnya. Seperti yang sudah disaksikan secara bersama-sama saat demo, mesin ini sangat eco friendly. Mesin tidak mengeluarkan limbah air, polusi berupa asap, atau suara yang bising. Pengoperasian mesin juga cukup dengan menggunakan Listrik saja.
“Jadi ini merupakan teknologi yang kami kembangkan agar sampah dapat diolah dengan efektif, namun juga sangat ramah lingkungan. Sehingga kita tidak mengatasi masalah dengan mendatangkan masalah baru seperti polusi atau limbah.
Mesin Ecowiz ini baru pertama kali masuk ke Indonesia, yaitu di Kabupaten Jembrana. Satu unit mesin dibandrol dengan harga Rp. 5,8 miliar. Namun khusus di daerah Bali diberikan harga spesial promo yakni Rp. 4,5 Miliar. Diharapkan Pemprov Bali dapat mempertimbangkan pengadaan mesin ini untuk ditempatkan di seluruh kabupaten/kota di Bali.
“Untuk harga mesin ini sendiri jika kita pasarkan ada di angka sekitar 5,8 M. Namun, tentunya kami akan memberikan harga special nantinya jika Pemrov Bali atau Pemkab di Bali menaruh minat terhadap mesin ini untuk di tempatkan di wilayah mereka,” pungkas Daniel Koo.
Pjs Bupati Jembrana Ketut Sukra Negara usai menyaksikan demo mesin Ecowis ini mengapresiasi hibah yang diberikan dari Pasifik Group kepada Pemkab Jembrana. Mesin Ecowiz merupakan solusi nyata untuk mengatasi masalah sampah di setiap pasar langsung di tempat.
Sebagai contoh pasar Jembrana bahagia Ini menghasilkan hampir 2 ton sampah per hari, dan dengan menggunakan mesin Ecowiz ini sampah tersebut bisa langsung teratasi di tempat/dan akan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Peh Jembrana. Dengan mesin ini, sampah di Jembrana bisa diolah lebih efektif, mendekatkan langkah Bali menuju masa depan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Mesin Ecowis ini bisa menjadi solusi masalah sampah di Bali. Setelah melihat kinerja mesin ini dia berharap pemprov Bali bisa mengalokasikan anggaran dari dana pungutan wisatawan awan asing untuk membeli alat pengolah sampah ini untuk mengatasi masalah sampah di setiap kabupaten/kota di Bali. (wid)