Foto: Kegiatan pemeliharaan dan pembersihan pantai di Lingkungan Tahura Ngurah Rai, Pulau Pudut, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Badung (Metrobali.com)-

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badung (BPBD Badung) dan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) selenggarakan pemeliharaan dan pembersihan pantai di Lingkungan Tahura Ngurah Rai, Pulau Pudut, Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Kegiatan ini dalam rangka peringatan HUT ke-64 dan BK ke-41 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Acara yang diselenggarakan pada Jumat, 23 September 2022 ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M. Hum., Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, I Wayan Darma, S.Sos., MAP., Wakil Ketua II FPRB Kelurahan Tanjung Benoa, I Ketut Dana, Komunitas Sahabat Teluk Benoa, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, dan diikuti pula oleh 62 orang peserta yang terdiri atas dosen, mahasiswa dan perwakilan HMPS di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya.

Acara yang dimulai pada pukul 07.18 WITA tersebut dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M. Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut serta dalam acara pengabdian kali ini. Beliau juga menyampaikan pesan agar diperkenankan apabila nanti ada mahasiswa yang datang dan melakukan penelitian terkait bahasa dan budaya di lingkungan Tahura.  Hal itu disampaikan karena beliau merupakan salah satu peneliti yang mendokumentasi bahasa dan budaya dengan tujuan membangkitkan bahasa dan budaya yang ada di daerah tersebut. “Saya adalah salah satu peneliti yang terkait dengan dokumentasi bahasa dan budaya, jadi penelitian saya itu dari sejak tamat S3 tahun 2010 itu sudah melakukan penelitian tersebut. Jadi, budaya kita masih ada, tapi bahasanya kadang-kadang hilang atau kadang-kadang bahasanya masih, budayanya hilang. Kalau bisa ini akan diteliti, kemudian kita bangkitkan lagi budaya dan bahasanya. Jadi tadi saya mendengar bahwa bahasanya masih mereka (warga di sekitar Lingkungan Tahura, Pulau Pudut) gunakan sementara beberapa hal yang terkait dengan budaya itu sudah mulai pudar. Nah kalau masih hidup dan mereka masih bisa perlihatkan, apa salahnya kita melakukan penelitian itu”, ungkapnya.

Selanjutnya, disambung dengan sambutan dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, I Wayan Darma, S.Sos., MAP. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan selamat kepada Fakultas Ilmu Budaya Unud karena telah mencapai umur yang ke-64. Beliau juga begitu mengapresiasi karena telah melakukan suatu kegiatan berupa pengabdian yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan sekaligus memelihara keberlangsungan kehidupan di seputaran Tanjung Benoa. Beliau juga mengajak semua yang hadir untuk lebih memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Setelah sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung, acara dilanjutkan dengan pemotongan pita sebagai simbol dibukanya acara Pemeliharaan dan Pembersihan Kawasan Mangrove.

Menurut pemaparan yang diberikan oleh Wakil Ketua Pelaksana BKFIB 2022, I Made Sanjay Mulyadi Pramana menjelaskan bahwa pengabdian berupa pemeliharaan dan pembersihan kawasan mangrove dipilih karena dari Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya sendiri belum pernah melakukan pengabdian berupa pembersihan di hutan mangrove dan ini juga dilaksanakan agar menjadi sesuatu yang baru dan berbeda dari kegiatan-kegiatan lainnya karena pembersihan di pura-pura sudah sering dilaksanakan pada BTHK. Selain itu kegiatan ini juga bekerja sama dengan pihak dosen, BPBD, dan juga lingkungan sekitar. Jadi menurut panitia mahasiswa, pengabdian di lingkungan mangrove merupakan pilihan terbaik yang dapat dilakukan.

Dengan mengusung tema “Bekerja Bersama untuk FIB Unggul, Mandiri, dan Berbudaya” I Made Sanjay Mulyadi Pramana dan segenap Panitia pelaksana BTHK 2022 tahun ini juga berharap agar kedepannya dapat mempererat lagi hubungan dari mahasiswa, dosen dan pegawai yang ada di FIB karena dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini dirasa kurangnya interaksi langsung di kampus, dan acara ini merupakan salah satu moment agar semua civitas akademika dapat kembali lagi berkolaborasi dan menjadi lebih baik lagi ke depannya. I Made Sanjay Mulyadi Pramana juga memberikan penjelasan bahwa kegiatan pengabdian khususnya pemeliharaan dan pembersihan ini bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat dan agar dapat memberikan kontribusi di kegiatan pembersihan. (rls)

Sumber: https://drive.google.com/