ilustrasi bertemanJakarta (Metrobali.com)-

Pernikahan adalah sebuah ‘institusi’ yang memiliki level komitmen yang tinggi, penuh pertimbangan dan saling menghormati lebih dari hubungan pacaran. Untuk itu, bukan perkara mudah bisa berteman baik atau terlalu dekat dengan pria yang sudah beristri tanpa ada dugaan negatif atau kecurigaan dari pihak lain yang melihat pertemanan tersebut.

Meskipun hubungan Anda dan si teman pria sudah berlangsung bertahun-tahun, tapi tetap akan berubah ketika ia telah menikah. Mungkin tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Jadi untuk membuat pertemanan tetap berada di jalur yang benar, sebaiknya ketahui aturan dan etika ketika berteman dengan pria yang sudah memiliki pasangan hidup.

Jika Pertemanan Baru, Pastikan Istrinya Mengenal Anda
Berhati-hatilah saat baru menjalin pertemanan dengan pria beristri. Jika hubungan baru Anda sudah cukup akrab dengan sering makan siang bersama atau pergi setelah jam kantor, pastikan hal tersebut tidak menyinggung istrinya. Sebelum hubungan Anda dan si pria beristri semakin akrab, sebaiknya Anda dan istrinya berkenalan lebih dahulu agar pertemanan Anda tidak dinilai negatif.

Jika si pria tidak mau mengenalkan kepada istrinya atau bahkan menyembunyikan pertemanan Anda dari sang istri, waspadalah! Ada niat lain dari si teman pria tersebut terhadap Anda. Sebelum semuanya menjadi kacau atau terjebak dalam ‘friendzone’ sebaiknya Anda mulai membatasi diri.

Mengindahkan Peringatan dari Pihak Ketiga
Hubungan Anda dan si dia (teman pria) mungkin sangat dekat dan sudah menjalin persahabatan sejak lama, bahkan sebelum ia menikah. Saking dekatnya terkadang Anda tidak membatasi diri, seperti masih sering merangkul atau bermanja-manjaan dengan si teman pria.

Jika ada peringatan dari pihak lain tentang hubungan Anda yang terlalu dekat, sebaiknya dengarkan dan mulai mengubah sikap Anda terhadap sahabat pria Anda. Itu berarti, kedekatan Anda mungkin dilihat sudah terlalu jauh dan kurang pantas dilakukan. Jadi sebaiknya buat batasan dan hargai perasaan istrinya.

Membatasi Berhubungan Lewat Telepon
Ada waktu-waktu yang harus Anda hargai untuk menghubungi teman pria, bahkan hanya sekedar mengirim pesan. Batasan waktu antara malam setelah jam kantor hingga pagi hari sebelum jam kerja sebaiknya hindari menghubunginya.

Jika biasanya ada masalah Anda selalu bercerita dengannya, cobalah untuk menahan diri untuk tidak menghubunginya. Telepon di malam hari atau bahkan di tengah malam bukan hal yang bisa diterima oleh istrinya. Teman Anda pun bisa hilang respect terhadap Anda karena kini kehidupannya telah berbeda.

Tetap di Jalur yang Benar
Mungkin Anda sudah biasa dimanjakan oleh sahabat Anda. Jika dulu, ketika Anda sakit mungkin dia akan membawakan Anda semangkuk sup atau menjemput ketika mobil Anda mogok. Setelah memiliki istri, sudah pasti waktunya tidak akan sebanyak dulu untuk Anda.

Jika Anda merasa cemburu atau kesal dengan perubahan tersebut, maka ada yang salah dengan Anda. Jangan-jangan, pertemanan Anda tidak murni seperti sahabat. Teman yang baik adalah ikut senang jika sahabatnya dan istri sahabatnya bahagia. Sumber : Wolipop