Keterangan foto: Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menjadi pembicara utama dalam “Seminar Menjadi Pengusaha Milenial Berskala Nasional” di Hotel Puri Dalem, Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dinamika politik memang sulit ditebak. Selalu saja ada kejutan. Bahkan orang-orang yang dulunya menjadi kawan dan sahabat terdekat bisa dalam sekejap mata berubah menjadi lawan politik.

Hal ini sebagaimana dialami bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto ini harus “menelan pil pahit” berhadapan dengan teman dan sahabat baiknya sejak kecil hingga kini, Erick Thohir yang didaulat menjadi Ketua Tim Sukses Nasional pasangan bakal capres-cawapres Jokowi dan Ma’ruf Amin.

“Saya punya teman sekarang luar biasa jadi buah bibir di Indonesia. Namanya Erick Thohir. Kami berteman sejak kecil.  Dari SD, SMP sampai SMA satu sekolah. Saat jadi pengusaha juga kami tetap berteman baik,” kata Sandiaga berbicara di hadapan ratusan mahasiswa saat menjadi pembicara utama dalam “Seminar Menjadi Pengusaha Milenial Berskala Nasional” di Hotel Puri Dalem, Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018).

Walaupun Erick Thohir kini menjadi rival politik, Sandiaga menganggap hal itu sebagai dinamika demokrasi yang harus dihargai. Tanpa juga hal tersebut harus merusak dan memutuskan tali persahabatan kedua sosok pengusaha muda sukses ini.

Sandiaga tetap menganggap Erick Thohir sebagai teman abadi. “Pertemanan kami abadi. Jadi kita tularkan spirit persahabatan ini ke anak-anak muda di sini,” ujar Sandiaga.

Tidak hanya dirinya, anggota keluarganya juga sangat dekat dengan keluarga Erick Thohir. “Kita sahabat banget. Istri kita arisan bareng. Anak-anak juga deket. Sampai kami sekarang tetap bersahabat,” tambah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu

Sandiaga mengaku membanggakan Erick Thohir sebagai pengusaha yang fenomenal yang percaya investasi di bidang olahraga sangat menjanjikan. Hal itu pun sudah dibuktikan dengan kepemilikan dan kesuksesan Erick Thohir mengelola klub basket dan klub sepak bola.

Ia pernah memiliki saham mayoritas klub raksasa Serie A, InterMilan. Erick dan rekannya, Jason Levien juga sempat menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub MajorLeagueSoccer (MLS), D.C. United.

Ia juga pernah membeli saham tim NBA, Philadelphia 76ers. Putra dari Teddy Thohir (salah satu pendiri grup Astra) itu juga memiliki klub basket, Satria Muda. Berada di tangan Erick Thohir, Satria Muda berulang kali menjadi jawara basket di Indonesia.

Yang terbaru Erick Thohir menjadi salah satu tokoh penting dan tokoh kunci yang berada di balik kesuksesan perhelatan akbar Asian Games 2018 sebagai Ketua Inasgoc.

“Saya bermitra menyiapkan Asian Games saat jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan beliau (Erick Thohir-red) hingga beliau mampu membawa Asian Games sukses,” puji Sandiaga.

Namun Sandiaga sempat tidak yakin jika Erick Thohir akhirnya dipilih oleh Jokowi sebagai “panglima perangnya.” Namun takdir memang berkata lain. “Saya tidak mengira. Tapi saya lupa yang minta beliau jadi timses adalah Presiden. Siapa yang berani menolak kalau yang minta presiden?” ujar Sandiaga.

Ia pun meminta jangan sampai Erick Thohir dibandingkan dengan sosok pengusaha lainnya yang berada di barisan Prabowo-Sandi. “Pak Erick punya prestasi sendiri. Jangan dibandingkan-bandingkan. Jangan diadu-adu. Ini bagian mengisi demokrasi,” kata Sandiaga saat ditanya siapa yang bisa menyaingi ketokohan Erick Thohir.

Pewarta : Widana Daud

Editor    : Whraspati Radha