Magetan (Metrobali.com)-

Jumlah korban tewas akibat meledaknya ketel penguapan Pabrik Gula Redjosari milik PT Perkebunan Nusantara XI di Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Minggu (15/9), bertambah tiga orang dari sebelumnya satu orang.

Ketiga korban tewas tersebut adalah, Sujarwo (30) warga Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan; Warsono (52) warga Desa Tulung, Kecamatan Kawedanan, Magetan; dan Kuswanto warga Desa Driyorejo, Nguntoronadi, kata Kapolsek Kawedanan AKP Wukir Dwi Siswanto kepada wartawan di Magetan, Senin (16/9).

Menurut AKP Wukir Dwi Siswanto, sebelum meninggal, ketiga korban itu sempat menjalani perawatan medis di RSUD dr Soedono Madiun.

Namun ketiga korban bersama dua korban lainnya langsung dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSU Lavalet Malang untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

“Namun jiwa ketiga korban itu tidak tertolong karena luka bakar korban cukup parah. Dengan demikian jumlah korban tewas semuanya mencapai empat orang. Sebelumnya pekerja Mohammad Sony tewas di lokasi kejadian,” katanya.

Menurut dia, korban tewas karena kekurangan cairan akibat mengalami luka bakar hingga 90 persen di sekujur tubuhnya. Sesuai informasi, untuk korban Sujarwo yang dirujuk ke RSU Lavalet, Malang, meninggal saat perjalanan sampai di Kota Batu.

Sementara korban Warsono dan Kuswanto yang dirujuk ke RSUD dr Soeotomo, Surabaya, meninggal saat sampai di rumah sakit tersebut. Jenazah ketiganya langsung dibawa pulang kembali ke Madiun untuk diserahkan ke pihak keluarga di Magetan.

Ayah mertua korban Sujarwo, Siman, mengatakan bahwa jenazah dari Malang tiba di rumah duka pada Minggu malam sekitar pulul 21.00 WIB.

“Setelah disalati, jenazah langsung dimakamkan malam itu juga di pemakaman umum desa setempat,” ungkap Siman kepada wartawan.

Menurut Siman, ia dan keluarga tidak mendapat firasat apapun atas kecelakaan kerja yang menimpa anak menantunya tersebut. Sujarwo, meninggalkan seorang istri bernama Sri Rahayu dan seorang putra bernama Bagus Ahmad Fadillah yang masih berumur dua tahun.

“Kami tidak mendapat firasat apapun tentang kejadian itu. Ia berangkat kerja seperti biasanya. Ia sudah tujuh tahun bekerja di PG Redjosari,” terang Siman.

Seperti diketahui, ketel penguapan gula di Pabrik Gula Redjosari, Kawedanan, Magetan, meledak pada Minggu (15/9). Akibat peristiwa tersebut, sembilan pekerja yang berada di sekitarnya tersiram air gula yang panas. Satu dari sembilan pekerja tersebut langsung tewas di lokasi kejadian dan lainnya terluka.

Delapan pekerja yang terluka, tiga orang lainnya hanya luka ringan sedangkan lima orang lainnya kritis akibat luka bakar yang mencapai 90 persen. Hingga akhirnya, tiga dari lima pekerja yang kritis tersebut meninggal setelah mendapat perawatan medis.

Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan rencananya Tim Puslabfor Polda Jatim akan melakukan olah TKP. AN-MB