Foto: Luh Gede Ervina Asri Yudiari, Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Provinsi Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Konsistensi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus “Hadir Kerja untuk Rakyat” berbuah manis. Memasuk usia ke-7 PSI “Hadir Kerja untuk Rakyat”, partai yang identik dengan partainya anak-anak muda ini, elektabilitasnya terus meroket bahkan terus merangsek menuju partai politik (parpol) papan tengah berdasarkan temuan sejumlah lembaga survei.

Temuan survei ternyar dari Y-Publica menunjukkan elektabilitas PSI cenderung naik dari survei selama hampir dua tahun terakhir, dengan elektabilitas kini mencapai 5,4 persen. Hal ini memantapkan posisi PSI di papan tengah.

Sebelumnya sejumlah temuan hasil survei beberapa lembaga survei lain juga kian mengukuhkan tren kenaikan elektabilitas PSI. Misalnya dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politika, Polmatrix Indonesia, New Indonesia Research and Consulting dan masih banyak lagi.

Di akar rumput, keberadaan PSI juga semakin membumi. Partai ini juga semakin menjadi primadona bagi para anak-anak muda khususnya kalangan perempuan yang ingin belajar berpolitik, menyelami lebih dalam politik dan bergabung dalam DNA perjuangan PSI yang dianggap sebagai partai yang keren dan partai masa depan.

“Seiring dengan konsistensi peningkatan tren elektabilitas PSI, kami yakin PSI juga semakin mendapatkan tempat istimewa di hati generasi muda, anak-anak muda dan khususnya juga kaum perempuan, karena PSI merupakan partai yang sangat ramah perempuan,” kata anak muda Bali Luh Gede Ervina Asri Yudiari yang juga bergabung di PSI dan dipercaya sebagai Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Provinsi Bali, saat ditemui Senin (15/11/2021).

Sis Ervina mengaku awalnya tertarik bergabung ke PSI karena melihat partai ini merupakan partai yang sangat menghargai kesetaraan, memberikan ruang bagi anak-anak muda di panggung politik. PSI juga mampu mengubah citra politik dari yang kebanyakan dianggap serius dan menakutkan menjadi mengasyikkan.

“PSI itu kesetaraan. Sebenarnya awal-awal itu aku agak takut, karena citra partai politik itu kan untuk orang-orang yang berdasi, serius. Setelah masuk lalu aku terjun langsung, ketemu pengurus dan teman-teman di PSI malah fun ya ternyata. Memang benar-benar partai anak muda gitu,” tutur kader perempuan PSI yang juga akrab disapa Sis Vina ini.

Yang membuat Ervina makin mantap memilih PSI sebagai tempat menempa ilmu dan praktik politik serta wadah perjuangan adalah konsistensi PSI memperjuangkan isu-isu kesetaraan gender dan isu-isu serta permasalahan perempuan. Di PSI perempuan diberikan tongkat komando sebagai pemimpin, ini dibuktikan dengan sosok perempuan muda, Grace Natalie yang menjadi Ketua Umum PSI yang pertama.

“Yang saya lihat itu adalah konsistensi perjuangan PSI dari awal tentang isu kesetaraan gender. Kita juga lihat bagaimana perempuan diberikan tongkat komando. Kita benar-benar diajak untuk progresif menjalankan program dengan baik dan konsisten,” pungkas politisi muda PSI asal Tabanan ini. (wid)