Gambar Lukisan Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali meraup devisa sebesar 830.886,41 dolar AS dari ekspor lukisan selama lima bulan pertama-2014, melonjak 56,18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 532.011,92 dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor perdagangan luar negeri, Jumat (29/8), khusus untuk volume matadangan yang menonjolkan unsur seni, termasuk lukisan hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman setempat itu meningkat 29,09 persen.

Bali selama lima bulan pertama (Januari-Mei) 2014 mengapalkan 191.761 lembar lukisan, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 148.548 lembar.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Panasunan Siregar mengatakan, pihaknya tidak mencatat secara khusus negara tujuan ekspor lukisan tersebut.

Hal itu akibat ekspor kerajinan lukisan masih bersifat kecil-kecilan, karena pencatatannya secara rinci baru dilakukan terhadap sepuluh jenis komoditas yang paling menonjol.

Dengan demikian ekspor aneka jenis lukisan termasuk dalam kelompok lain-lain yang andilnya tidak begitu besar terhadap total perolehan ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS selama lima bulan pertama 2014.

Ekspor lukisan yang meningkat cukup signifikan dari segi volume maupun perolehan devisa itu menunjukkan kreativitas para seniman Pulau Dewata semakin mendapat termpat di hati masyarakat internasional serta dihargai semakin mahal.

Hal itu juga menunjukkan karya-karya seniman Pulau Dewata, baik lukisan klasik dan gaya modern semakin mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Seniman Bali dalam menghasilkan lukisan lebih menekankan mutu sehingga mudah menembus pasaran luar negeri, sekaligus dihargai lebih mahal oleh para pencintanya di mancanegara.

Meskipun volume dan nilai ekspor karya seni itu meningkat signifikan, namun andilnya hanya 0,39 persen dari total ekspor Bali sebesar 215,04 juta dolar AS.

Ekspor lukisan itu hanya yang tercatat secara resmi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, padahal karya kanvas seniman itu lebih banyak dibeli oleh wisatawan mancanegara saat berliburan ke daerah ini, maupun koleksi seni yang langsung dibawa pulang ke negaranya, sehingga tidak tercatat secara resmi.

Dengan demikian hasil penjualan lukisan di masyarakat, khususnya di perkampungan seniman Ubud dan sekitarnya dari segi nilai dan volumenya jauh lebih besar dibanding yang tercatat secara resmi.

Meskipun demikian ekspor lukisan berfluktuasi setiap tahun, namun secara rata-rata dalam lima tahun terakhir meningkat sebesar 41,4 persen.

Peningkatan yang signifikan itu berkat hasil kreativitas seniman lukis Pulau Dewata sangat diminati pencinta seni maupun kolektor mancanegara.

Seniman Bali secara perorangan maupun kelompok kini semakin gencar menggelar pameran baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Hal itu sangat berpengaruh positif dalam memasarkan hasil-hasil karya seni.

Bentara Budaya Bali (BBB) lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar maupun sejumlah museum dan galeri di Pulau Dewata menyiapkan ruangan untuk membantu para seniman menggelar pamaeran. AN-MB