Mantan Panglima TNI Moeldoko/Istimewa

Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah eksponen masyarakat Bali membuat deklarasi yang mendukung pencalonan mantan Panglima TNI Moeldoko sebagai Calon Wakil Presiden bagi Jokowi, Sabtu (4/8) di Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar.
Mereka yang menamakan dirinya  Eksponen Masyarakat Bali Peduli NKRI (EMBPN) itu menilai, figur Moeldoko dibutuhkan untuk memberikan jaminan stabilitas pemerintahan yang mampu menjaga keutuhan NKRI.
“Apalagi sekarang ada kecenderungan dimana isu agama mayoritas ditonjolkan dan berpotensi memecah bangsa ini,” kata  Ketua EMBPN Lan Ananda.
Moeldoko, kata dia, mewakili sosok yang pluralis, nasionalis dan memiliki jaringan serta pengaruh yang kuat dalam tubuh TNI. Jaringan ini untuk memastikan bahwa pemerintah Jokowi pada periode kedua akan berlangsung stabil hingga 5 tahun mendatang.
Deklarasi dilakukan setelah sebelumnya dilakukan diskusi terbuka dengan menghadirkan 3 Pembicara sebagai nara sumber. Yakni, Ketua KNPI Bali I Nyoman Gede Antaguna, Akademisi Made Gede Subha Karma dan Ida Panditha Mpu Acharyananda.
Antaguna menyebut, saat ini polarisasi pilihan untuk kepemimpinan mendatang memang masih tertuju pada nama Jokowi dan Prabowo. Secara realistis, kata dia, Jokowi sudah menunjukkan prestasinya dengan melakukan perubahan melalui revolusi mental serta revolusi infrastruktur untuk mewujudkan keadilan.
Adapun mengenai wakilnya, dia setuju perlunya sosok yang akan menjamin keamanan bangsa karena hal itu merupakan masalah yang krusial di masa depan.  “Secara taktis dalam Pemilu, Jokowi juga menghadapi kemungkinan akan berhadapan dengan 2 mantan Jenderal yang berkoalisi,” ujarnya.
Sementara itu, Ida Panditha Mpu Acharyananda menekankan, perlunya pemimpin bangsa yang bisa mengayomi semua komponen bangsa ini. “Pancasila dan NKRI itu jangan ditawar-tawar lagi. Mundur lagi bangsa ini kalau itu masih dipersoalkan,” tegasnya.
Dalam konteks ini, dia setuju, yang dibutuhkan Jokowi adalah sosok yang mampu memperkuat posisi tawarnya terhadap kelompok-kelompok yang membawa agama dalam strategi politiknya. Di pihak lain, sosok itu bisa mengayomi kelompok-kelompok minoritas yang ada di bangsa ini. “Kalau yang figure professional, silahkan jadi Menteri khan bisa,” ujarnya.

Editor : Whraspati Radha