Ket foto : Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya serta jajaran Tim Kesenian Kota Denpasar memberikan dukungan saat perekaman Wimbakara (Lomba) Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar, Minggu (6/6) malam/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Duta kesenian Kota Denpasar kembali sukses membawakan penampilan yang maksimal dan apik pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII. Kali ini datang dari Sekehe Gong Sancaya Kanthi, Desa Adat Kesiman yang memberikan performa terbaiknya saat pelaksanaan perekaman Wimbakara (Lomba) Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar, Minggu (6/6) malam.

Tampak hadir memberikan dukungan yakni Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara bersama Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Kadis Kebudayaan IGNB. Mataram, Kabag Humas dan Protokol Dewa agede Rai  serta jajaran Tim Kesenian Kota Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara mengaku bangga seluruh duta kesenian Kota Denpasar dapat menunjukan penampilan yang maksimal.

“Tentu kami sangat bangga dan memberikan apresiasi bagi duta kesenian Kota Denpasar yang telah mampu menunjukan performa terbaik, seperti hari ini pada Lomba Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang juga telah tampil apik dan maksimal,” ujar Jaya Negara

Selebihnya Jaya Negara berharap, dengan maksimalnya penampilan Sekehe Barong Duta Kota Denpasar ini dapat memberikan hasil yang terbaik.

“Kita hormati penilaian dewan juri, dan dengan penampilan maksimal ini kita berharap dapat menjadi yang terbaik,” ujarnya

Kordinator Sekeha, I Made Nadi mengatakan, Tari Barong merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali yang menceritakan tentang mitologi gambaran Binatang yang memiliki kekuatan gaib dan dapat melindungi manusia dari serangan mahkluk jahat.

“Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra-Hindu yang melambangkan pertempuran antara Kebaikan (Dharma) dan Kejahatan (Adharma). Kebaikan dan Kejahatan selalu berdampingan atau yang disebut juga Rwa Bhineda,” jelasnya

Dikatakannya, tarian ini dikemas dengan pakem Tari Bali meliputi Pepeson, Pengawak,dan Pekaad yang diiringi dengan gamelan Bebarongan atau Gong Kebyar meliputi tabuh Gilak Petopengan, Goak Macok dengan Pengadeng, Ngintip Jangkrik dan Omang.

“Tentu dengan segala latihan yang terus dioptimalkan kami berharap dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” pungkasnya. RED-MB