Foto: Tim relawan untuk Suyadinata menggelar pertemuan perdana untuk membahas struktur pembentukan relawan tingkat kecamatan hingga desa se kabupaten Badung, Kamis (12/9/2024).

Badung (Metrobali.com)-

Dalam sebuah perjalanan menuju harapan baru, seruan untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan keadilan terus menggema di Kabupaten Badung. Tidak hanya datang dari partai politik, tetapi juga dari hati masyarakat yang merindukan perubahan.

Sebuah gerakan besar, tanpa sekat partai, telah muncul, menyatukan mereka yang ingin melihat Badung lebih baik di bawah kepemimpinan bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata—yang kini akrab dikenal sebagai Suyadinata.

Pada Kamis, 12 September 2024, para relawan yang penuh semangat berkumpul untuk pertama kalinya. Mereka bukan sekadar kelompok, melainkan wajah-wajah harapan dari setiap kecamatan dan desa di seluruh Badung.

Dalam pertemuan itu, struktur tim relawan mulai dibentuk, menyusuri dari tingkat kecamatan hingga ke setiap desa, seperti aliran air yang menghidupkan tiap sudut wilayah. Ketua Tim Relawan, Made Widiada, dengan penuh keyakinan menjelaskan bahwa langkah awal ini akan segera diikuti oleh pembentukan tim hingga ke tingkat banjar, sebuah upaya untuk memastikan bahwa setiap suara dari setiap hati dapat didengar.

“Kami ingin relawan ada di setiap banjar, karena kemenangan bukan hanya soal politik, tapi tentang kesejahteraan bersama. Kami ingin Suyadinata menjadi pemimpin yang membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan keadilan untuk seluruh masyarakat Badung,” kata Widiada, menyampaikan dengan penuh harap. Ia percaya bahwa gerakan ini, meski baru dimulai, akan tumbuh seperti benih yang tumbuh subur di tanah Badung yang penuh harapan.

Waktu kian mendesak, pemilihan sudah di depan mata. Tim relawan bekerja cepat, berusaha menggandeng satu hingga lima orang dari tiap desa, yang kelak akan membawa pesan-pesan visi dan misi Suyadinata ke banjar-banjar.

“Dengan semakin banyaknya relawan, visi dan misi pasangan calon akan lebih mudah sampai ke masyarakat,” tambah Widiada. Ia pun tersenyum saat menyebutkan bahwa relawan ini terdiri dari lintas generasi, dari yang muda hingga yang tua, bahkan para perempuan, semua bergerak bersama demi Badung yang lebih baik.

Dari sudut lain, Ketut Roma, seorang relawan yang berdiri tegap dari Kecamatan Kuta, menyuarakan pandangannya. Ia bergabung bukan sekadar karena janji politik, tetapi karena ia mengerti dan percaya pada visi Suyadinata. “Kami akan terus mencari relawan hingga ke tingkat banjar di Kuta. Masalah krusial yang perlu ditangani di sini adalah kemacetan dan pariwisata yang berkelanjutan,” katanya penuh keyakinan.

Setiap kata yang diucapkan oleh relawan-relawan ini terasa seperti doa, harapan yang tumbuh dari akar keinginan masyarakat akan perubahan yang nyata. Mereka bukan sekadar pendukung, melainkan penggerak, yang dengan tulus merangkai setiap langkah kecil menjadi sebuah langkah besar menuju masa depan Badung yang lebih bahagia, sejahtera, dan adil bagi semua. (dan)