Dukungan Semangat Untuk Tim SAR
Jakarta (Metrobali.com)-
Proses pencarian korban maupun upaya evakuasi badan pesawat AirAisa QZ8051 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada hari Minggu, 28 Desember 2014 terus dilakukan hingga saat ini.
Laporan terakhir, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan 51 korban serta beberapa bagian besar pesawat, termasuk kotak hitam (black box).
Keberhasilan demi keberhasilan yang ditorehkan tim SAR gabungan merupakan hasil kerja keras dan semangat membara dari seluruh unsur terkait.
Sebagian dari mereka yang bertugas di lapangan harus rela tidur lebih larut, bangun lebih pagi dan berpisah lebih lama dengan keluarga di rumah demi menuntaskan tugas.
Sebagian dari mereka juga harus berusaha lebih keras dalam melawan cuaca buruk hingga arus bawah laut saat tengah melakukan evakuasi korban maupun badan pesawat.
Tentu saja, evakuasi korban dan badan pesawat di tengah lautan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, gelombang yang tinggi dan arus laut yang tidak bersahabat merupakan tugas yang sulit dan tidak mudah.
Namun tim SAR gabungan membuktikan kepada masyarakat, terutama keluarga korban, bahwa mereka terus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin.
Kondisi demikian menimbulkan aliran simpati dari banyak kalangan di Tanah Air.
Dukungan dan semangat diberikan agar tim SAR gabungan di lapangan tetap semangat dan tidak kendur meskipun banyak kendala dan hambatan yang terjadi di lapangan.
Kendala Utama Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan tim gabungan akan mengevakuasi badan pesawat QZ8501 untuk memastikan tidak ada korban tertinggal di dalamnya.
Dia menegaskan evakuasi korban menjadi prioritas utama di samping pengangkatan badan pesawat. Bila pengangkatan badan sukar dilakukan, maka penyelam akan diturunkan untuk mengevakuasi korban.
Basarnas memperkirakan bahwa masih terdapat banyak jasad korban yang terperangkap di dalam badan pesawat.
“Tim di lapangan akan berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban,” katanya.
Sementara itu, Deputi Operasional Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin mengatakan, salah satu “musuh” atau kendala utama tim di lapangan dalam melakukan proses evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 adalah cuaca.
Seringkali proses operasi ditunda sementara karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.
“Misalkan pada awal Januari, cuaca buruk di area misi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 menghambat operasi penyelaman yang siap dilakukan,” katanya.
Penyelam tersebut, rencananya diturunkan di area misi yang pada saat itu diduga terdapat badan pesawat di bawah laut.
Namun hujan deras dan gelombang tinggi yang terjadi di lokasi pencarian, menghambat upaya tersebut.
Akibatnya operasi penyelaman pada saat itu dihentikan sementara.
Kondisi seperti itu, kata Tatang kerap terjadi di lapangan sehingga menyulitkan tim untuk melakukan proses evakuasi.
Meskipun kadang kala, tambah dia, kondisi cuaca bisa bersahabatnya, contohnya pada saat penemuan ekor pesawat AirAsia pada 7 Januari lalu.
Setelah alat multibeam echosounder menghasilkan dugaan kuat bahwa terdapat bagian besar yang merupakan badan pesawat, Kepala basarnas meminta informasi mengenai kondisi cuaca di sana Jawaban tim di area misi, cuaca baik atau bersahabat, langsung diminta penyelam pelopor untuk turun ke dasar laut untuk mengecek dan mengambil gambar.
Tidak lama kemudian, masuk laporan konfirmasi sekaligus gambar yang di dapat dari dasar laut.
“Kadang cuaca bisa bersahabat sehingga membantu pencarian, namun kadang cuaca sangat buruk ” katanya.
Meski demikian, kata dia, pihaknya terus memberikan semangat kepada tim di lapangan agar tetap bersemangat.
Dia menegaskan, tugas utama Basarnas adalah mencari korban sebanyak-banyaknya.
“Yang terpenting bagi Basarnas adalah mencari korban sebanyak-banyaknya,” katanya.
Lanjutkan Evakuasi Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui Juru Bicara Wapres Husain Abdullah kepada ANTARA mengharapkan tim di lapangan tetap semangat dalam melanjutkan misi kemanusiaan.
“Wapres mengharapkan tim tetap semangat karena ini adalah misi kemanusiaan,” kata Husain Abdullah.
Husein mengatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus memantau perkembangan pencarian korban dan upaya evakuasi badan pesawat AirAsia.
“Semoga masih ada korban yang bisa ditemukan,” kata Husein.
Kalla, kata Husein, juga sangat mengapresiasi tim di lapangan yang terus berupaya keras dalam menjalankan operasi.
“Wapres mengharapkan tim tetap bersemangat khususnya dalam mencari korban,” katanya.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan dirinya memberikan dukungan semangat kepada tim di lapangan yang hingga saat ini masih melakukan pencarian korban maupun evakuasi badan pesawat.
“Saya memberikan dukungan semangat kepada tim di lapangan, dan saya berharap pencarian korban tetap dilakukan karena hingga saat ini baru sekitar sepertiga yang ditemukan,” katanya.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan tupoksi Basarnas yakni melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban.
Sementara itu mantan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono juga menyampaikan apresiasi kepada tim SAR gabungan terkait upaya pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501.
Dia juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) pusat dan daerah.
“Saya juga menyampaikan perhargaan kepada semua unsur kekuatan gabungan baik dari Basarnas, TNI, Polri, dan instansi lainnya,” katanya Menurut dia, semua unsur gabungan tersebut telah menunjukkan kinerja yang maksimal dalam upaya pencarian korban maupun upaya evakuasi badan pesawat AirAsia.
Dia berharap tim di lapangan tetap semangat dalam melanjutkan misi mereka.
“Saya mendukung dan juga berharap tim tetap bersemangat, lanjutkan misi pencarian korban,” katanya. AN-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.