Kadek Doni Riana,SH,MH.

Buleleng (Metrobali.com)-

 

Masa jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya pada bulan Agustus 2022 mendatang, hal ini memantik perhatian banyak kalangan. Mengingat penggantinya nanti sebagai pelaksana tugas (Plt) Bupati Buleleng akan cukup lama0 sekitar 2,5 tahun.

Seperti yang diungkapkan praktisi hukum, Kadek Doni Riana,SH,MH yang lebih dikenal dengan sebutan KDR ini. Menurut KDR, dengan berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tentunya akan terjadi kekosongan kepemimpinan di Pemerintah Kabupaten Buleleng. Jadi akan di tunjuk Pelaksana Tugas (Plt), dan dalam hal ini adalah kewenangan daripada gubernur tentunya juga dari Menteri Dalam Negeri.

“Kita harapkan pelaksana tugas bupati mempunyai integritas dalam menjalankan Pemerintahan Kabupaten Buleleng, diantaranya kepertama secara administrasi, kedua menciptakan iklim yang kondusif, karena kita akan melakukan pesta demokrasi Pemilu Tahun 2024, pemilihan legeslatif dan eksekutif berupa Pilkada kabupaten, provinsi serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI. Ketiga, bagaimana Plt bupati itu tidak turut serta dalam politik praktis yang tentunya nantinya menjadi pesanan dari pihak-pihak golongan partai tertentu, untuk mendongkrak atau menciptakan gerakan yang terstruktur dan masif di lingkungan pemerintahan guna mendukung salah satu partai politik.” ucap KDR

“Jadi tugas seorang Plt Bupati Buleleng, agar benar-benar bisa memberikan ruang terbuka dalam proses pemilihan umum, artinya betul-betul memberikan keleluasaan, kenyamanan terkait dengan proses pemilihan umum,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu terkait dengan nama Kadek Doni Riana dengan tagline KDR Menuju Den Bukit Satu, ditegaskan bahwa saat ini masih berproses untuk helatan di Pilkada Buleleng 2024 mendatang.

“Jadi kita ingin untuk terpenuhinya syarat independen sebesar 7,5 persen kali jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dan untuk saat ini, KDR sudah mengantongi 12 ribu dukungan KTP riil.” ungkapnya.

Dukungan itu, sebut Kadek Doni Riana tentunya terus berkembang dari desa-desa, terus mengalir yang saat ini sudah terinput di sekretariat KDR.

“Terkait dengan turunnya KDR di beberapa desa, tak dinyana masyarakat sangat antusias merespon salam perubahan yang dilakukannya. Artinya, bagaimana menjadikan Buleleng ini bisa lebih baik dan menjadikan masyarakat Buleleng menjadi sejahtera.” ujarnya.

“Perlu saya sampaikan bahwasanya, masyarakat secara sukarela menyerahkan KTP-nya dan siap menjadi relawan-relawan di desanya masing-masing. Jadi KDR sangat berterimakasih kepada masyarakat. Apalah artinya seorang Kadek Doni Riana atau KDR tanpa adanya dukungan masyarakat.” ucapnya lagi menambahkan.

Dikatakan pada saat turun ke Desa Depeha, dimana kebetulan disituasi memang hujan lebat, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa mereka itu datang dan menunggu kehadiran KDR. Hal ini sangat mengharukan dan sangat diapresiasi sekali. Kunjungan kedesa-desa kerap dilakukan, dan saat ini juga beberapa desa akan dilanjutkan untuk bertemu tatap muka dengan masyarakat.

“Dengan adanya dukungan masyarakat, maka kalau tidak ada aral melintang pada bulan agustus atau disaat penunjukan Plt Bupati Buleleng, kita akan melakukan Deklarasi KDR menuju Denbukit Satu,” tutup Kadek Doni Riana yang kesehariannya berkantor advokat di Jalan Ahmad Yani Barat, Singaraja ini.

Pewarta : Gus Sadarsana