Ket. Foto : Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyaksikan pemutaran film “Petualangan Tara & Pramana” di Gedung DNA, Denpasar (17/9).
Denpasar, (Metrobali.com)
Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta sejumlah pimpinan  OPD Pemkot Denpasar menyaksikan pemutaran film “Petualangan Tara & Pramana” di Ruang Audiovisual Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar (17/9).
Film “Petualangan Tara & Pramana” merupakan   film dokumenter perwakilan Kota Denpasar yang merupakan bagian dari 9 seri film dokumenter yang digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek RI yang menyertakan perwakilan dari seluruh Indonesia. Film perwakilan Kota Denpasar ini dikerjakan oleh tim dari Yayasan Bali Gumanti.
Wawali Kadek Agus Arya Wibawa setelah menyaksikan film dokumenter mengapresiasi hasil karya film dokumenter “Petualangan Tara & Pramana”. “Semoga dengan semakin banyak nya produksi film terutama yang dibuat oleh anak – anak muda di Kota Denpasar dapat memajukan industri kreatif karena anak- anak muda di Kota Denpasar sejatinya memiliki potensi yang patut diwadahi secara baik,” ucap Wawali Arya Wibawa.
Produser Pelaksana, Maria Ekaristi menjelaskan bahwa film “Petualangan Tara & Pramana” ini secara garis besar mengambil riset dari Lontar Taru Pramana mengenai penggunaan keunggulan rempah – rempah dan tanaman obat asli Bali. Film disutradarai oleh Agung Bhawantara.
 “Kami mengambil lokasi syuting di sejumlah tempat di Bali seperti di Tabanan hingga Singaraja. Dalam proses produksi juga kami menemukan banyak fakta mengenai Jalur perdagangan rempah di Bali yang telah eksis sejak ratusan tahun lalu. Dalam pemutaran film ini juga kami mengajak adik – adik dari Forum Komunikasi OSIS se-Kota Denpasar sebagai panitia dan penonton untuk mengedukasi mereka mengenai sejarah serta pengetahuan mengenai rempah – rempah tradisional Bali dan kegunaannya. Semoga dapat memberi wawasan kepada mereka melalui media seperti film dan semoga membangun minat mereka terhadap film dokumenter,” jelasnya. (Esa/humasdps)