Keterangan foto: Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna beserta istri masing-masing, hadir secara langsung guna menyaksikan pementasan Sekaa Gong Kebyar Anak Gargitha Panca Swara, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, di Panggung Terbuka Ardha Candra Denpasar, Minggu (30/5) malam/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Sebagai bentuk memberi dukungan semangat kepada duta Jembrana yang tampil dalam pementasan parade Gong Kebyar Anak pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021. Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna beserta istri masing-masing, hadir secara langsung guna menyaksikan pementasan Sekaa Gong Kebyar Anak Gargitha Panca Swara, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, di Panggung Terbuka Ardha Candra Denpasar, Minggu (30/5) malam.

Duta Kabupaten Jembrana dalam pementasan tersebut tampil sebanyak 3 kali secara bergiliran dengan Duta dari Kabupaten Badung. Untuk yang pertama, yang dibawakan yaitu tabuh kreasi pepanggulan dengan judul Banyubiru. Tabuh tersebut mengandung arti jernih dan dalam menyebabkan air laut nampak berwarna biru. Sekilas terlihat tenang, namun sejatinya menghanyutkan. Semakin dalam, semakin terlihat tenang, namun semakin menghanyutkan. Penata tetabuhan tersebut ialah Bayu Angga. Yang kedua ditampilkan yaitu tari Cempaka Putih, serta yang menjadi penampilan pamungkas adalah tari kreasi Langjana.

Tari kreasi tersebut bercerita tentang seekor burung kecil  yang sangat cepat, lincah, dan dapat terbang begitu tinggi ditas persawahan untuk mencari makan. Namun Sang Langjana terkejut dengan adanya burung besar dengan nama Sang Muun. Sang Muun sendiri merasa dirinya besar dan kuat, menjadikan dirinya sombong dan mengganggu burung-burung kecil. Melihat perilaku itu Sang Lanjana menantang Sang Muun untuk adu terbang tinggi, tanpa berpikir lebih Sang Muun menyutujuinya. Ketika adu terbang, Sang Lanjana hinggap dipundak Sang Muun sambil terus mematuk kepalanya hingga berdarah dan tidak sadarkan diri, sehingga terjatuh dari ketinggian dengan luka yang parah. Penata tari kreasi Sang Lanjana adalah Agus Onet dan Penata Iringan Kadek Arya Parjana dan Adi Artika.

Untuk Parade gong kebyar anak ini dilaksanakan tanpa penonton karena untuk perekaman bahan siaran/tayangan tunda di TVRI atau youtube. Selain Bupati Jembrana serta Wabup, pementasan ini juga di hadiri oleh Pj. Sekda I Nengah Ledang berserta pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Jembrana.

Bupati Tamba seusai pementasan menyampaikan sangat mengapresiasi semangat dan kekompakan Sekaa Gong Kebyar Anak Gargitha Panca Swara . Sekaa ini menampilkan Tabuh dengan judul Banyubiru, kemudian Tari Kreasi Cempaka Putih, dan yang terakhir mementaskan Tari Kreasi Sang Lanjana. “Terima Kasih kepada Sekaa Gong Kebyar Anak Gargitha Panca Swara, Desa Banyubiru sebagai Duta Kabupaten Jembrana yang sudah tampil luar biasa dan semoga memperoleh hasil yang memuaskan,” ujar Bupati Tamba.

Lebih lanjut Bupati Tamba mengatakan meski PKB tahun ini tidak seperti PKB  pada tahun-tahun sebelumnya yang dipadati banyak penonton untuk menyaksikan setiap pementasan. Hal tersebut tentu dikarenakan sampai saat ini pandemi covid-19 belum mereda. “Semoga itu tidak mematahkan semangat adik-adik sebagai duta Jembrana dalam memberi penampilan terbaik. Tentu harus sebaliknya yaitu memberikan penampilan secara maksimal dan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Jembrana,” imbuhnya. RED-MB