Ilustrasi-uang palsu pecahan 100 ribu.

Buleleng, (Metrobali.com)-
Sungguh miris lembaga keuangan berupa Bank BRI diduga memberikan uang palsu (Upal) kepada nasabahnya. Seperti yang diungkapkan salah seorang nasabah Bank BRI Unit Seririt. Ia mengaku menerima uang palsu saat melakukan transaksi di bank tersebut.”Pada saat saya mencairkan uang sebesar Rp 50 Juta di Bank BRI Unit Seririt, saya mendapatkan upal yang terselip dibendel pecahan Rp 100 ribu-an” ungkap sinasabah yang kebetulan seorang sulinggih pada Rabu (10/7) lalu.”Pada saat mencairkan uang sebesar Rp 50 juta. Tak hanya satu, namun upal tersebut berjumlah puluhan” imbihnya.
Beranjak dari peristiwa itu, dan kebetulan masih ada diareal bank maka saat itu juga Ia pun komplain kepada teller bank yang melayaninya. Disaat melakukan komplain, komplainnya diterima dan upal itu diganti dengan uang yang asli. Tidak cukup sampai disana, karena setibanya dirumah ia kembali memeriksa keaslian lembaran uang yang diterimanya. Walhasil, ia kembali menemukan Upal pecahan Rp 100 ribu-an dengan jumlah yang tak sedikit. Sehongga dengan bergegas, Ia pun kembali ke bank dan bermaksud menukar dengan pecahan uang asli. Namun pihak bank menolak karena dianggap sebelumnya telah keluar dari areal bank. Atas penolakan dari pihak bank, maka sinasabah lebih memilih melaporkannya kepada polisi.
Terhadap peristiwa uang palsu ini, Kapolres Buleleng AKBP Suratno saat dikonfirmasi pada Kamis (11/7), membenarkan afanya laporan Upal. Dan saat ini, kasus Upal itu sedang ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Seririt.”Masih dalam lidik dan sedang ditangani oleh Polsek Seririt,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bank BRI Unit Seririt, Dodo Pontjo S tidak menampik adanya kasus Upal itu. Malahan iapun menegaskan, kasus dugaan Upal tersebut terjadi di bank yang ia pimpin.”Dalam hal ini, kami tidak punya kewenangan untuk memberikan keterangan lebih jauh. Mengingat kasusnya, sudah diambil alih kantor cabang” tandasnya. GS