IMG_20170309_001624
Duta Besar ‎Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi/MB
Kuta, (Metrobali.com) 
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan terkait gurauan soal bom saat menumpang Lion Air JT 105 rute Denpasar-Jakarta, pria warga Arab Saudi, Aljohani Dakheel Allahwdahm akhirnya diizinkan kembali melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota. Duta Besar ‎Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi menerangkan, Indonesia adalah rumah kedua bagi warga Arab Saudi.
Seluruh warga Arab yang datang ke Indonesia selalu merasa aman dan nyaman.‎ “Warga Arab yang berkunjung ke Indonesia selalu baik-baik saja. Kebetulan Raja Arab Saudi Yang Mulia Salman bin Abduaziz al-Saud sedang berada di Bali, maka pihak keamanan Indonesia memang ketat menjaga situasi di mana-mana,” kata dia usai menengok warganya yang tengah menjalani pemeriksaan di Hotel MaxOne Suite Tuban, Kuta, Rabu malam 8 Maret 2017.
Dari hasil pemeriksaan diketahui jika insiden ‘pesawat akan meledak di udara setelah take off’‎ yang diucapkan warganya hanya mis komunikasi belaka. “Kebetulan kejadian tadi hanya salah mendengar saja dari warga Filipina apa yang dikatakan oleh warga Arab Saudi yang mendengar ada kata bom. Itu salah. Tidak ada warga kami mengatakan seperti itu,” jelas Osama.
‎”Warga kami dikatakan menyebut kata bom menggunakan Bahasa Inggris. Padahal mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Di mana pun di dunia, ketika kru pesawat mendengar kata seperti itu, untuk keamanan harus kembali lagi agar diserahkan kepada pihak keamanan terkait,” tambah Osama.
Hingga kini, tak ada bukti apapun yang menunjukkan jika warganya membawa bom dan hendak meledakkan pesawat tersebut. ‎ “Baik warga kami maupun warga Filipina itu sudah dimintai keterangan. Alhamdulillah tidak ada bukti apapun tentang bom. Tidak ada masalah dan warga kami diizinkan melanjutkan perjalanan,” papar Osama.
Di kesempatan sama, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Bali‎, Brigadir Jenderal I Gede Alit Widana menuturkan hal sama. Dari hasil pemeriksaan, hanya terjadi mis komunikasi saja antara warga Arab dan Filipina yang kebetulan atu pesawat tersebut.
“Telah kami lakukan pemeriksaan dan hasilnya hanyalah mis komunikasi, sehingga warga Arab Saudi itu diizinkan untuk berangkat ke Jakarta. Tidak dideportasi. Tadi ada pendengaran setelah take off itu pesawat akan meledak di udara. Itu mis komunikasi saja. Sudah kami cek semua, tidak ada masalah,” ujarnya. Hanya saja, Alit Widana tak mau menjelaskan apa yang sesungguhnya diucapkan oleh warga Arab tersebut sehingga warga Filipina melaporkan ke kru pesawat mengenai adanya ancaman peledakan pesawat menggunakan bom.
“Dia sedang bercanda dengan kawannya sendiri, orang Filipina ini salah mendengar. Tadi warga Filipina mendengar katanya ada bom, pesawat akan hancur. Begitu saja. Dia tidak ada menyampaikan seperti itu. Salah dengar saja warga Filipina itu,” sebutnya. Alit Widana memastikan jika warga Arab Saudi tersebut bukanlah bagian dari rombongan Raja Salman yang tengah berlibur di Bali. ‎”Bukan rombongan Kerajaan Arab Saudi. Dia wisatawan yang sedang berlibur. ‎Besok (Kamis 9 Maret 2017) pukul 10.00 WITA mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta,” demikian Alit Widana. JAK-MB