Wayan Suda (45), warga Banjar Sangging, Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung
Klungkung ( Metrobali.com )-
Dua kali Wayan Suda (45), warga Banjar Sangging, Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung berusaha mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, selalu gagal keburu diketahui keluarga. Namun untuk yang ketiga kalinya dilakukan Kamis (5/7) siang, akhirnya nyawanya melayang setelah gantung diri pada tiang rak almari baju yang ada di dalam kamar tidur dengan menggunakan selendang warna coklat. Aksi nekatnya lantaran depresi dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
Berdasarkan imformasi yang didapat dari pihak keluarga, korban memang mengalami sakit struk sejak lama yang mengakibatkan korban hanya bisa berjalan dibantu menggunakan tongkat. Mungkin karena putus asa tidak kunjung sembuh itulah, korban mengakhiri hidupnya.
Sebelum gantung diri, korban sudah dua kali mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun dua kali percobaan itu selalu gagal, karena keburu ketahuan oleh keluarganya. Korban pun sudah diberi nasehat untuk tidak mengulangi lagi.
Kamis pagi sekitar pukul 09.0.0 Wita korban debgan mwnggunakan tongkat menuju rumah kerumah tetangga Nengah Sinta. Tidak beberapa lama korban pulang. Dirumah korban sempat berpesan kepada putranya atas nama Kadek Edi menyampaikan “bapak mau istirahat jangan mengganggu”.
Sekira pukul 13.30 Wita Ni Luh Suparti (42) istri korban datang dari membantu tetangga (ngopin) bertempat di Banjar Suka Duka Maruti, Desa Akah Klungkung, ternyata melihat suaminya (korban) dalam keadaan tergantung pada tiang rak almari baju yang ada  di dalm kamar tidur dengan menggunakan selendang warna coklat dalam keadaan sudah meninggal.
Dengan melihat kejadian tersebut istri korban histeris menangis dan di dengar oleh Ketut Kicen (47) dan langsung mendekati ternyata melihat korban sudah tergantung dan langsung memeluk kemudian melepaskanya. Kemudian korban di tempatkan pada tempat tidur. Warga yang mendengar jeritan Suparti itu pun banyak yang berdatangan.
Dengan kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Klungkung untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Ketika kami datang ke lokasi, jenasah korban sudah diturunkan. Tidak ada bekas tanda kekerasan ditubuhnya. Keluarga juga menerima kematiannya,” terang Kapolsek Klungkung Kompol Wayan Sarjana.
Sementara itu menurut keluarga, korban rencana pada Ninggu (8/7) akan di Aben.
Pewarta : Susarjana
Editor      : Whraspati Radha