Denpasar, (Metrobali.com)-

Dua hari di menjelang pencoblosan, kearifan agama Hindu di Bali mengajarkan, kemampuan mengembangkan VIVEKA (Kecerdasan Pembeda) terhadap Rwa Bhineda (kedualistikan kehidupan). Dan, wiseka itu digunakan dalam Melakukan Pilihan Politik yang tingga dua hari lagi yaitu 14 Februari 2024.

hal itu dikatakan I Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku agama Hindu dan kebudayaan Bali, Senin 12 Februari 2024 terkait pelasanaan pemilihan umum (Pemilu  14 Februari 2024).

Dikataka, Rwa Bhineda yang merupakan hukum “besi” kehidupan, menyebut beberapa: benar – salah, baik – buruk, waras – tidak waras. Viveka menjadi penting dalam melakukan pilihan politik, yang berasal dari pengembangan sikap mawas diri, proses mawas diri, menuju Sadar Diri, JAGRA.

Menurutnya, Jagra yang kemudian “membumi” dalam: kewarasan dalam berpikir, kecerdasan dan bahkan kebeningan hati. Keputusan yang jauh dari sikap ahamkara, ego akibat: kepentingan sesaat, jangka pendek, kepentingan kelompok yang tidak bertanggung jawab, sikap iri hati plus dendam, “milu-milu tuung”, sebatas “suryak siu”.

“Viveka (kecerdasan pembeda), melahirkan kemurnian hati, sikap bijak dalam memilih,untuk kepentingan bersama, masa depan bersama terlebih-lebih untuk generasi berikut,’ kata I Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku agama Hindu dan kebudayaan Bali. (Adi Putra)