Kandidat Calon Gubernur Bali

Cok Ace, IB Rai Mantra dan Ketut Sudikerta saat menghadiri undangan pelantikan pengurus Ikatan Wartawan Online Bali (IWO) Bali di Gedung Sewaka Dharma, Selasa (25/7).

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Dua bakal calon Gubernur  dan wakil Gubernur Bali yang akan berlaga dalam Pilkada serentak tahun 2018 mendatang hadir dalam acara pelantikan pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Bali yang berlangsung di Gedung Sewaka Dharma, Lumintang Denpasar, Bali Selasa (25/7/2017).

Dua bakal calon Gubernur Bali tersebut adalah I Ketut Sudikerta yang kini masih menjabat Wakil Gubernur provinsi Bali dan Ida Bagus Rai Dhramawijaya Mantra yang kini masih duduk jadi Walikota Denpasar dan bakal  Calon Wakil Gubernur Bali, Oka Artha Ardana (Cok Ace) yang mendaftar melalui PDI Perjuangan bersama bakal Calon Gubernur Bali Wayan Koster.

Selain mereka bertiga, tampak pula hadir Kaprenrem Bali-Nusa, I Putu Sukadana, Ketua PHRI BPC Prov Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua NasDem Prov Bali Ida Bagus Oka Gunastawa.

Sudikerta dikabarkan akan maju dalam menjadi calon Gubernur Bali melalui partai Golkar. Sedangkan, Megawati Soekarno Putri lewat PDP-P dikabarkan menggadang gadang Ida Bagus Rai Dhramawijaya Mantra maju jadi calon Gubernur Bali, serta Cok Ace maju dari PDI Perjuangan sebagai wakil Gubernur Bali akan berpasangan dengan Wayan Koster yang merupakan kader PDI Perjuangan, sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

Ketut Sudikerta dan Ida Bagus Rai Dhramawijaya Mantra, serta Cok Ace tampak duduk dalam deretan kursi undangan paling depan. Mereka nampak akrab berbincang, terutamanya antara Rai Mantra dengan Cok Ace. Begitu juga antara Rai Mantra dengan Ketut Sudikerta nampak berbincang layaknya seperti sahabat sejati.

Dalam sambutannya Sudikerta berharap IWO provinsi  Bali bisa mencerdaskan masyarakat dengan cara membuat berita yang benar.

“Saya ingin Bali maju karena informasi yang benar. Bangunlah Bali dengan pemberitaan yang benar mencerdaskan sehingga Bali selaras,” jelasnya.

Keberdaan media online kata Sudikerta, menjadi acuan berita masyarakat saat ini. Jangan lagi ada media di Bali ya ini yang memunculkan perpecahan.

“Sebagai salah satu objek pariwisata mari kita ciptakan kenyamaan dam keamanan di Bali melalui berita,” kata dia. SUT-MB