Jembrana (Metrobali.com)-

Bangunan yang berdiri diareal Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih di Desa Perancak, rusak diterjang angin puting beliung.

Terparah menimpa bangunan kafetaria bertiang bambu beratap seng yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Bahkan beberapa atapnya berterbangan setelah terhempas angin puting beliung.

Kawasan Pantai Perancak di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana dengan ikon KPP Kurma Asih merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Kabupaten Jembrana. Selain itu juga berdiri warung lesehan dengan menu khas ikan laut.

DTW Perancak diterjang angin puting beliung bersamaan dengan turunnya hujan gerimis disejumlah kawasan di Jembrana pada Selasa (28/7) pagi.

Mengetahui warganya tertimpa musibah, Bupati Jembrana I Putu Artha, Rabu (29/7) langsung menuju ke lokasi. Turut serta dalam peninjauan itu PLT Kepala BPBD Jembrana, Ketut Eko Susila Artha Permana, Kasat Pol PP Jembrana, Made Leo Agus Jaya dan Kepala Markas PMI Jembrana, Wayan Wikrama.

Bupati Artha mengaku prihatin terhadap bencana yang menimpa salah satu destinasi wisata Jembrana ini. “Baru saja kita akan giatkan pariwisata dengan tatanan kehidupan era baru untuk memacu ekonomi, DTW kita malah kena bencana” ujar Bupati Artha.

Akan musibah ini, Bupati Artha meminta kerjasama semua pihak untuk membantu pemulihan DTW Perancak dalam memacu ekonomi.

“Kita ajak BPBD dan PMI kesini untuk memberikan bantuan dalam rangka pemulihan DTW karena merupakan salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi” jelasnya.

Gede Arjunaya, anggota Kelompok Konservasi Penyu Kurma Asih yang mengelola Kafetaria mengatakan kerusakan yang diakibatkan angin puting beliung merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya pada bulan Juni lalu.

Kepada Bupati Artha, ia menyampaikan terima kasih atas atensi yang telah diberikan. Karena sejumlah bangunan yang rusak akibat angin puting beliung ini dibangun dari perolehan Kalpataru dengan tujuan untuk membantu pendanaan dalam konservasi penyu sehingga nantinya Kurma Asih bisa mandiri dalam pengelolaan konservasi.

“Kita dapat Kalpataru dua tahun lalu. Bantuan Kalpataru ini kita jadikan gedung serbaguna dan kafetaria yang kami manfaatkan untuk membantu pendanaan dalam konservasi penyu. Cita-cita kami ingin mandiri. Atensi dari Bapak Bupati sangat berarti bagi kami” tutup Arjunaya. (Humas Pemkab Jembrana)