Foto: Ketua Yayasan Pendidikan Handayani, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.Hum.,dalam konferensi internasional di kampus STIMI HANDAYANI, Jumat (1/11/2024).

Denpasar (Metrobali.com) –

Dalam dunia yang dipenuhi ketidakpastian, konsep VUCA dan TUNA kini menjadi tantangan strategis yang signifikan. VUCA merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, serta TUNA, yang merujuk pada Turbulency, Uncertainty, Novelty, dan Ambiguity.

“Mau tidak kau kita harus bersiap menghadapi tantangan VUCA dan TUNA. Jangan sampai kita tergilas. Inilah tantangan bagi manajemen modern,” kata Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.Hum., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Handayani, dalam konferensi internasional di kampus STIMI HANDAYANI, Jumat (1/11/2024).

Konferensi bertema “Optimizing The Role of Management Science in The Era of Uncertainty and Ambiguity” ini bertujuan untuk menghasilkan prosiding internasional yang akan memuat berbagai tulisan dan penelitian yang dibahas.

Radendra menegaskan bahwa ilmu manajemen memiliki peran kunci dalam mengatasi ketidakpastian di kedua era tersebut. “Ilmu manajemen seharusnya menjadi solusi untuk menghadapi tantangan-tantangan ini,” ungkapnya.

Sebagai institusi pendidikan tinggi manajemen pertama di Bali, Nusa Tenggara, dan Timor Leste, STIMI HANDAYANI berkomitmen untuk memperlihatkan pengalaman dan keahlian dalam bidang ini, terutama dalam menghadapi tantangan VUCA dan TUNA.

Radendra menjelaskan bahwa ilmu manajemen mencakup berbagai aspek, tidak hanya sebagai sains tetapi juga sebagai praktik baik dan strategi yang beradaptasi dengan perkembangan pasar dan industri.

“Manajemen harus fleksibel dan adaptif. Kita perlu mengelola diri dengan baik, agar tidak panik, serta berinovasi dan berkreasi dalam menghadapi tantangan ini,” tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM), yang merupakan kunci keberhasilan dalam situasi ketidakpastian.

“Manajemen mencakup pengelolaan SDM, aset, dan upaya mengembangkan masyarakat. Objek manajemen sangat luas, dan pendekatan modern dalam ilmu manajemen dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada,” ujar Radendra, mengharapkan agar ilmu manajemen dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk menyelesaikan problematika di era ini.

Ketua STIMI HANDAYANI, Dr. Dra. Ni Ketut Karwini, M.M., menambahkan bahwa konferensi ini dihadiri oleh akademisi dari berbagai negara, termasuk Dili Institute of Technology (Timor Leste), Bukhara State University (Uzbekistan), dan University of Delhi (India), dengan total 150 peserta yang berpartisipasi secara daring dan luring.

Kegiatan ini diakui menjadi bagian dari pemenuhan kewajiban STIMI HANDAYANI, dalam konteks peningkatan kinerja Perguruan Tinggi.

“Jadi tujuan kami dalam konferensi internasional ini adalah meningkatkan kinerja Perguruan Tinggi, khususnya di STIMI HANDAYANI,” jelasnya.

Drs. I Wayan Suarjaya, M.AP., Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah 8 Bali dan NTB, juga mengapresiasi inisiatif STIMI HANDAYANI dalam menyelenggarakan konferensi ini, yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan tinggi.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya untuk menciptakan lulusan yang berkualitas dan kompeten di bidang masing-masing,” tutupnya. (wid)