Negara (Ant) – Ketua Komisi B DPRD Kebupaten Jembrana Nyoman S Kusumayasa merasa optimis Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana akan semakin membaik dan bisa eksis merebut peluang usaha di wilayah barat Bali itu.

Ditemui di Negara, Senin, ia menilai, masih banyak potensi usaha yang bisa digarap oleh perusda tersebut guna mendapatkan keuntungan, sehingga perusahaan milik Pemkab Jembrana itu bisa mandiri.

“Sektor usaha yang bisa digarap antara lain penyewaan mobil, layanan bengkel dan percetakan,” kata Kusumayasa.

Namun untuk menuju ke arah usaha-usaha tersebut, Kusumayasa sepakat perlunya menunggu proses audit yang dilakukan oleh BPKP dan Inspektorat Daerah.

Menurutnya, audit itu penting untuk mengetahui kondisi Perusda Jembrana yang sebenarnya, khususnya dari sisi neraca keuangan.

Kusumayasa juga menegaskan, jika dalam audit itu ditemukan penyimpangan keuangan yang merugikan negara, pihaknya akan minta aparat berwajib untuk menindaklanjutinya.

Disinggung kondisi perusda yang dari waktu ke waktu, siapapun direkturnya, terus merugi dan menjadi beban keuangan APBD, Kusumayasa minta agar semua pihak berpikir positif.

“Kami dan eksekutif setuju untuk mencari direktur baru lagi, karena merasa optimis perusda masih bisa dihidupkan,” ujarnya.

Salah satu yang ia lihat sudah pasti akan mendatangkan pemasukan bagi perusda adalah penyewaan mobil.

Terkait hal itu, Kusumayasa mengatakan, puluhan mobil dinas yang saat ini disewa Pemkab Jembrana, bisa dialihkan ke perusda tersebut.

“Selama ini kan kita menyewa dari perusahaan penyewaan mobil di luar. Kalau memang memungkinkan, kenapa bukan perusda ini saja yang menangani, sehingga bisa mendapatkan pemasukan,” ujarnya.

Kusumayasa mengungkapkan, untuk DPRD Jembrana saja ada 17 unit mobil sewaan, belum lagi mobil-mobil yang disewa untuk kepentingan pihak eksekutif.

Selain jeli memanfaatkan peluang usaha, Kusumayasa juga minta direktur yang baru nanti bisa melakukan rasionalisasi pegawai.

“Kalau kita ingin membangun perusahaan yang sehat harus berani melakukan efisiensi termasuk dari sisi karyawannya,” katanya.

Ia melihat, saat ini hanya unit usaha pemungutan uang parkir yang mendatangkan pemasukan, sehingga wajar jika karyawannya dipertahankan.

“Sedangkan untuk karyawan unit usaha lain bisa dirumahkan dulu, nanti kalau perusahaan kembali memiliki banyak usaha mereka bisa dipekerjakan lagi,” imbuhnya.