wayan disel astawa

Denpasar (Metrobali.com)-

DPRD Provinsi Bali merekomendasikan kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar melakukan evaluasi mendasar terhadap rekrutmen kelompok penerima program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dan teknologi yang digunakan.

“Selain itu, perlu dievaluasi juga lokasi penempatan dan lingkungan, ketersediaan air, pola pengawasan dan pendampingan, sarana dan prasarana, listrik, aspek biogas dan biourine,” kata Ketua Pansus DPRD Bali terkait Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Bali tahun anggaran 2014 I Wayan Disel Astawa dalam sidang paripurna istimewa, di Denpasar, Kamis (30/4).

Menurut dia, berdasarkan evaluasi atas hal-hal tersebut, Gubernur dapat mengambil langkah-langkah lebih lanjut sehingga program yang telah digulirkan sejak 2009 itu dapat lebih jelas pelaksanaannya.

“Untuk tahun 2015, yang sudah dianggarkan sebanyak 50 unit atau kelompok, harus dipastikan lebih selektif lagi dalam verifikasi dan proses realisasi atau pencairan program bantuannya,” ujar politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Disel menegaskan, jika ternyata tidak memenuhi persyaratan seperti anggota kelompok harus benar-benar petani dan pasti tersedia air di lokasi, supaya jangan dipaksakan realisasinya seperti itu. “Hal ini untuk mencegah timbulnya permasalahan-permasalahan yang muncul seperti saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur BaIi Ketut Sudikerta usai sidang istimewa itu menyatakan menghargai rekomendasi Dewan tersebut untuk mengevaluasi Simantri. “Simantri itu program pro-rakyat yang sangat dibutuhkan oleh para petani di pedesaan dan sangat didambakan,” ucapnya.

Mantan Wakil Bupati Badung itu menegaskan verifikasi terhadap penerima program Simantri haruslah mengedepankan prinsip keterbukaan dan transparansi.

“Jangan berdasarkan atas kedekatan, kekerabatan, kepentingan politik. Dengan demikian dapat memberikan manfaat bagi masyarakat kita karena tujuan pembangunan itu untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Sudikerta.

Terkait dengan evaluasi program Simantri, lanjut dia, hendaknya dilihat dari berbagai sudut pandang seperti permasalahan lokasi hingga ketersediaan sarana-prasarana.

Hingga saat ini sudah terbentuk 502 unit Simantri, setiap kelompok awalnya menerima dana bantuan program Rp200 juta dan dua tahun terakhir dinaikkan menjadi Rp225 juta. AN-MB