Olly Dondokambey

Jakarta (Metrobali.com)-

Komisi XI DPR RI menyatakan akan mulai membahas RAPBN 2015 yang diajukan oleh pemerintah pada pekan depan.

Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dondokambey mengatakan pihaknya bersama anggota dari seluruh fraksi sedang mengatur jadwal untuk pembahasan RAPBN 2015 di komisi keuangan tersebut.

“Senin depan (25/8) kita di Komisi XI sudah mulai melakukan pembahasan,” ujar Olly saat ditemui di sela-sela peluncuran uang rupiah kertas pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 di Gedung BI, Jakarta, Senin (18/8).

Olly menuturkan, saat ini fraksi-fraksi tengah mencermati RAPBN 2015 yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 15 Agustus 2014.

Menurut Olly, pemerintah baru nantinya perlu melakukan penyesuaian karena ruang fiskal yang diberikan dalam RAPBN 2015 relatif sempit.

“Itu makanya fraksi kami sedang mencermati RAPBN sekarang, kita lakukan rapat dan kita akan konsultasi dengan Jokowi-JK, bagaimana kira-kira kita akan lakukan hal-hal (penyesuaian) di DPR nanti. Kita akan mencocokkan dengan visi misi mereka,” ujarnya.

Olly menuturkan, program-program yang dimiliki oleh presiden terpilih Jokowi-JK akan tertunda untuk sementara dalam realisasinya andaikata resmi diputuskan sebagai presiden dan wakil presiden nantinya. Hal itu disebabkan APBN Perubahan 2015 paling cepat dapat dilakukan pada Januari 2015.

“APBNP itu paling cepat bisa dilaksanakan akhir Januari, jadi otomatis pemerintahan ke depan setelah tanggal 20 Oktober 2014 (presiden resmi dilantik) itu belum bisa melakukan apa-apa karena harus mengikuti anggaran APBN tahun sebelumnya kan,” kata Olly.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan defisit anggaran dalam RAPBN 2015 sebesar Rp257,57 triliun atau 2,32 persen dari produk domestik bruto, turun dari defisit APBNP 2014 sebesar 2,4 persen.

Defisit anggaran dinilai terjadi karena adanya percepatan pencapaian target pembangunan nasional melalui kebijakan fiskal yang ekspansif. Defisit dalam RAPBN 2015 tersebut sendiri direncanakan dibiayai dengan pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri sebesar Rp281,39 triliun dan luar negeri sebesar Rp23,81 triliun.

Sementara itu, dalam postur RAPBN 2015, belanja negara direncanakan sebesar Rp2.019,9 triliun atau naik 7,6 persen dari pagu pada APBNP 2014. Dari total anggaran belanja tersebut, belanja pemerintah pusat mengambil porsi Rp1.379,88 triliun, sedangkan anggaran transfer daerah dan dana desa Rp639,9 triliun. Untuk pendapatan negara, ditargetkan Rp1.762,3 triliun. AN-MB