Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Perwakilan Daerah mengharapkan tarif masuk tol di atas perairan laut yang menghubungkan Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua, Bali, terjangkau masyarakat setempat.

“Saya harapkan tarif jalan tol lebih memihak masyarakat lokal,” kata anggota DPD, Vivi Effendi, di sela-sela meninjau pembangunan proyek jalan di atas perairan laut di Denpasar, Senin (1/7).

Sementara itu Direktur Teknik dan Operasional Jasa Marga Bali Tol, Wiwin Kwintadi Suprapto, menjelaskan bahwa tarif sementara jalan tol Bali yang dikontrak dengan pemerintah untuk satuan mobil penumpang seperti sedan dan jip sebesar Rp10 ribu dan sepeda motor Rp4 ribu.

“Itu baru tarif sementara, tetapi bisa dilakukan uji nanti,” ujarnya.

Anggota DPD asal Bali, Kadek Arimbawa menilai tarif sementara itu diharapkan bisa diterima masyarakat karena dinilainya lebih murah. Namun senator yang akrab disapa Lolak itu mengharapkan adanya subsidi silang antara golongan pengendara mobil dan sepeda motor. “Saya kira masuk akal harganya dan lebih murah,” ujarnya.

Pihak Jasa Marga juga diharapakan untuk meningkatkan bantuan perhatiannya berupa tanggungjawab sosial perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitar seperti pelestarian hutan bakau yang berdekatan dengan proyek jalan tol itu.

Rombongan Komite II DPD yang membidangi infrastruktur, sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya itu tampak kagum dengan pembangunan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas permukaan laut.

“Saya sangat kagum dengan pembangunan jalan tol ini, apalagi kontraktornya adalah anak negeri,” ujar Bambang Susilo anggota DPD dari daerah pemilihan Kalimantan Timur.

Pembangunan tol sepanjang 12 kilometer yang membelah laut Selat Badung dengan pemandangan hutan bakau itu dikerjakan oleh tiga perusahaan kontraktor dalam negeri, yakni PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya.

Proyek yang dibangun oleh kontraktor anak negeri itu saat ini masih dalam tahap pengerjaan yang akan diresmikan sebelum pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (KTT APEC) pada bulan Oktober mendatang. INT-MB