New York, (Metrobali.com) –

Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), dan menguat terhadap euro setelah data menunjukkan kepercayaan investor Jerman melemah.

Pusat Riset Ekonomi Eropa ZEW pada Selasa melaporkan indeks kepercayaan dan ekspektasi analis di Jerman turun menjadi 8,6 pada Agustus dari 27,1 pada Juli, tingkat terendah sejak 2012.

Jatuhnya kepercayaan investor di ekonomi terbesar zona euro itu menyeret laju euro/dolar ke tingkat terendah sejak November pada perdagangan Selasa.

Selain itu, investor juga khawatir bahwa sanksi terhadap Rusia yang diluncurkan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat bisa merugikan pemulihan ekonomi zona euro dan Bank Sentral Eropa (ECB) dapat mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut.

Di sisi ekonomi, optimisme usaha kecil AS naik tipis pada Juli, dengan Indeks Optimisme Usaha Kecil naik 0,7 poin menjadi 95,7, Federasi Nasional Bisnis Independen melaporkan pada Selasa pagi.

Sementara itu, investor akan memperhatikan data penjualan ritel AS untuk Juli, yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,3368 dolar dari 1,3383 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6811 dolar dari 1,6786 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9276 dolar dari 0,9262 dolar.

Dolar dibeli 102,23 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,18 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9077 franc Swiss dari 0,9065 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,0921 dolar Kanada dari 1,0928 dolar Kanada.

(Ant) –