New York (Metrobali.com) –

Kurs dolar jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mengambil keuntungan menyusul pengumuman pekan lalu bahwa Federal Reserve AS akan segera mengurangi skala stimulus moneternya.

Pada 22.00 GMT (Selasa 05.00 WIB), euro menguat menjadi 1,3695 dolar dari 1,3671 dolar pada Jumat (20/12).

Euro juga menguat terhadap yen, diperdagangkan pada 142,58 yen dari 142,31 yen.

Dolar naik terhadap yen, meningkat menjadi 104,11 yen dari 104,06 yen.

Greenback minggu lalu membukukan keuntungan mengesankan pada Rabu dan Kamis, segera setelah pengumuman Fed bahwa ia akan memangkas pembelian aset bulanannya sebesar 10 miliar dolar AS mulai Januari.

Para analis mengatakan langkah pengetatan moneter The Fed kontras dengan bank-bank sentral lainnya, termasuk Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang (BoJ), yang bisa mengambil tindakan lebih lanjut untuk melonggarkan kebijakan moneternya dalam beberapa bulan ke depan.

Namun dolar mulai kehilangan momentum pada Jumat dan trennya berlanjut pada Senin.

Taruhan besar pada dolar beberapa pekan lalu “memicu pelemahan hari ini, mengakibatkan aksi ambil untung pada dolar AS terhadap hampir setiap mitra G20-nya,” kata Ravi Bharadwaj, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

Departemen Perdagangan pada Senin merilis data yang menunjukkan pengeluaran konsumen AS menguat pada November. Namun laporan tersebut “gagal menghentikan penurunan pada mata uang AS,” kata Bharadwaj.

Pound naik menjadi 1,6352 dolar dari 1,6332 dolar pada Jumat.

Dolar merosot menjadi 0,8939 franc Swiss dari 0,8958 franc. (Ant/AFP)