Karangasem,  (Metrobali.com) –

 

Di Desa Adat Dukuh Penaban, Karangasem terdapat satu kuliner legendaris yang telah diwariskan secara turun temurun oleh para tetua dan dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan luka dalam.

Warga setempat menyebutnya
“Lawar Jepun”, karena memang bahan dasar dari lawar tersebut adalah daun pohon jepun (kamboja) Bali, berbeda dari kebanyakan bahan dasar lawar pada umum seperti buah kelapa, nangka, pepaya dan daun blimbing.

Seperti yang dituturkan oleh Nengah Sudana selaku Penyarikan Desa Adat Setempat, keberadaan lawar jepun di Desa Adat Dukuh Penaban diceritakan sejak berdirinya Pura Puseh puluhan tahun silam.

Konon ketika para tetua memulai proses pembangunan Pura Puseh tersebur, lokasi pembangunan berada dikawasan perbukitan sehingga sangat minim sumber daya makanan m yang ada hanyalah pohon jepun.

karena keterbatasan tersebut, para tetua kemudian memiliki inisiatif memanfaatkan yang ada sehingga dibuatlah lawar dengan bahan dasar daun jepun sebagai pengganti buah kelapa.

“Katanya awalnya rasa dari lawar jepun ini diragukan, namun setelah dicicipi ternyata rasanya cukup enak dan tidak kalah dengan lawar berbahan dasar kelapa ataupun daun Blimbing,” terang Sudana.

Dari sinilah kemudian ada sebuah janji atau nazar sehari menjelang upacara di Pura Puseh Desa Adat Dukuh Panaban warha wajib membuat olahan dan menghaturkan lawar jepun.

Oleh karena itu, keberadaan Lawar Jepun yang sempat nyaris terlupakan kini mulai kembali dilestraikan, bahkan pihak Desa Adat sendiri telah membentuk Belawa atau koki tradisional khusus untuk memasak lawar jepun.

Diungkapkan Sudana, dalam proses pembuatan lawar Jepun, daun jepun yang dipergunakan sebagai olahan lawar tidak sembarangan, daun jepun Bali dipilih secara khusus dimana daun tidak boleh terlalu tua dan tidak terlalu muda.

Setelah daun terkumpul dan dicuci bersih, daun langsung direbus hingga matang. Proses selanjutnya, ketika daun sudah matang, bagian urat daun dipisahkan dahulu sebelum dicincang dan dicampur dengan bumbu base gede sesui selera.

Diluar itu, dibalik keunikan lawar jepun ini rupanya menyimpan sebuah kepercayaan, dimana para tetua setempat meyakini lawar jepun ini memiliki khasiat mampu penyembuhan luka dalam.

“Kata para tetua kami, lawar jepun ini juga dipercaya memiliki khasiat mampu menyembuhkan luka dalam,” tandas Sudana. (Sua)