Jembrana (Metrobali.com)-

Meski mendapat penolakan dari warga pedagang, Pasar Umum Negara akan tetap dirombak untuk dijadikan dua lantai pada tahun 2014, Dimana lantai bawah rencanannya akan dijadikan  basement (parkir bawa) sedangkan lantai atas untuk warga pedagang berjualan.

“Pembangunan itu tetap kita lakukan sesuai rencana. Pedagangnya nantinya kita relokasi di Pasar Tradisional Modern (Patron) Negara” ujar Bupati Jembrana I Putu Artha, saat dikonfirmasi seusai Sidang Paripurna DPRD Jembrana, Rabu (13/11).

Menurutnya, revitaliasai pasar itu sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing pedagang tradisional terhadap toko berjejaringan. “Penolakan itu karena miskomunikasi saja. Saya sudah perintahkan agar Disprindagkop lebih sering melakukan sosialisasi, sehingga tujuan dari program revitaliasi itu bisa dimengerti” ujar Artha.

Dikatakannya penolakan ini muncul karena ketakutan sebagaian pedagang yang memiliki los banyak. Pahadal, permintaan basemenet itu berawal dari permintaan para pedagang sendiri. “Dulu pedagang sendiri yang  minta dibuatkan basement dekat pasar, sekarang sudah dibuatkan, malah ribut. Tapi tidak kenapa, sekarang tinggal mensosialisasikannya lebih sering” ujarnya.

Lanjut, jika tempat di Patron yang berlantai tiga itu penuh, pihaknya akan membuatkan bedeng-bedeng sementara di sekitar arel Patron Negara. “Di Patron itu, prioritas untuk pedagang di Pasar Umum Negara, kalau kurang baru dibuatkan tempat lain” pungkasnya. MT-MB