Singaraja (Metrobali.com)-

Agin kencang disertai hujan belakangan ini terus melanda
wilahan Kabupaten Buleleng. Selasa (24/1) malam angin kencang bahkan
menerbangkan atap seng sebuah sekolah SMP 1 Atap Negeri Sukasada di
wilayah Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.
Akibatnya, atap seng sekolah yang memang baru dibangun (sedang dalam
proses pengerjaan) tersebut berhamburan ke tanah sejauh hampir 15
meter. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun
demikian kerugian ditaksir mencapai Rp 30 juta.
Seorang warga yang tinggal tak jauh dari sekolah tersebut mengatakan,
angin disertai hujan berhembus dengan kencangnya sekitar pukul 20.00
Wita kemarin. “Tiba-tiba angin kencang bergemuruh. Kami sekeluarga
takut untuk ke luar rumah,” ujar Abdul Halim diiyakan sang istri.
Halim sendiri beserta keluarganya tinggal persis di samping ruang
sekolah yang atap sengnya tersebut kini telah berhamburan.
Posisi sekolah yang memang berada di ketinggian menyebabkan dengan
mudahnya angin kencang menghempaskan atap seng sekolah itu. Bahkan,
sebagaimana dikatakan Kepala Sekolah SMP 1 Atap Negeri Sukasada,
Nyoman Darmada SPd, sebanyak 25 seng atap sekolah lepas dari
rangkanya. “Dari kemarin sore angin memang kencang,” katanya kepada
koran ini.
Ditanya soal berapa total kerugian akibat musibah ini mengingat atap
seng bangunan yang sedang dalam pengerjaan ini kondisi telah rusak.
“Atap seng tersebut tidak bisa dipakai lagi karena rusak. Kita pun
masih belum bisa memastikan berap kerugiannya. Namun jika dilihat dari
banyaknya seng yang rusak, kira-kira butuh dana Rp 30 Juta lagi untuk
memperbaiki kerusakan tersebut,” terang Nyoman.
Kejadian serupa juga di alami warga Desa Desa Tambakan, Kecamatan
Kubutambahan, empat rumah rusak dikabarkan rusak akibat terjangan
angin. Empat buah rumah warga dikabarkan rusak parah oleh hempasan
angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 04.00 wita. Kapolsek
Kubutambahan AKP Gede Juli S.Ip, saat dikonfirmasi via telfon
membenarkan kejadian itu.
Sebagaimana dikatakannya empat rumah yang atapnya rusak oleh angin
puting beliung masing-masing milik Made Dastra, Jero Mangku Ketut
Kawan, Made Swasta dan Nyoman Rabi. Beruntung, tak ada korban jiwa
dalam peristiwa tersebut. EMHA-MB