Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali untuk 2015 membagi tiga tipe penerima bantuan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).

“Pembagian tiga tipe Simantri ini menjadi A, B, dan C karena ternyata banyak Simantri yang tidak bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan seperti luas lahan tujuh are dan lokasinya yang tidak terlalu jauh dengan permukiman,” kata Kadis Pertanian Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Rabu (8/7).

Menurut dia, bagi unit Simantri yang lokasinya jauh dari permukiman, akibatnya akan kesulitan untuk memanfaatkan biogas, mendapatkan pakan ternak, dan sumber air, selain pertemuan antarpetani juga kurang intensif.

Meskipun dibagi menjadi tiga tipe Simantri, Wisnuardhana mengatakan setiap unit Simantri tetap mendapatkan dana bantuan program yang sama masing-masing sebesar Rp225 juta.

“Tahun ini rencananya Simantri diberikan sebanyak 50 unit, tetapi dari hasil verifikasi ternyata ada 5 yang bermasalah, sehingga tahun ini hanya akan ada 45 Simantri,” ucapnya.

Wisnuardhana mengemukakan, untuk Simantri yang tipe A itu diberikan bagi gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mampu menyiapkan lahan minimal tujuh are dan lokasinya dekat dengan permukiman. Yang tipe A ini adalah seperti Simantri yang sudah ada selama ini.

“Sedangkan tipe B itu bagi gapoktan yang mampu menyiapkan lahan dekat dengan permukiman tetapi luas lahannya kurang dari tujuh are. Jadi kandangnya bisa dipecah jadi dua tetapi berdekatan, misalnya yang lagi satu di pekarangan rumah,” katanya.

Untuk Simantri tipe C, lanjut dia, untuk di daerah-daerah marginal seperti di Pulau Nusa Penida dan beberapa daerah di Kubu dan Seraya, Kabupaten Karangasem yang kesulitan mendapatkan air dan pakan ternak, serta lahannya agak jauh dari permukiman.

“Simantri tipe C ini jumlah sapinya kami kurangi, misalnya 10 atau 15 dari yang biasanya 20 ekor. Sisa danaya harus digunakan untuk membangun tempat konservasi air. Boleh cubang untuk di kawasan Nusa Penida dan embung di Karangasem,” ucap Wisnuardhana.

Di sisi lain, tambah dia, untuk transfer dana Simantri saat ini masih sedang dalam proses dan akan cair dalam pekan ini. “Oleh karena itu, sekarang kami latih ketua dan pendamping Simantri dulu supaya mereka tahu bagaimana memanfaatkan uang,” ujarnya.

Dari 45 unit Simantri yang akan mendapatkan bantuan tahun ini, sebanyak 40 unit masuk tipe A, satu Simantri di Dausa, Kintamani merupakan tipe B, dan empat Simantri yang masuk dalam tipe C.

Sejak diluncurkan dari 2009, hingga 2014 sudah terbentuk sebanyak 502 unit Simantri . AN-MB