tinjau pasar
Buleleng, (Metrobali.com)-
Keberadaan pedagang pasar tradisional memang sudah sepatutnya mendapat perhatian serius dari pemerintah ditengah persaingan dengan keberadaan pasar modern. Terkait hal ini, pemerintah melakukan revitalisasi dibeberapa pasar tradisional di Kabupaten Buleleng, Yang kini sedang berlangsung pembangunannya adalah revitalisasi pasar tradisional Kampung Bugis, pasar tradisinal Sukasada serta pasar tradisional Banyuning.
Terkait hal ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Buleleng pada Senin (11/9) siang melakukan peninjauan terhadap ketiga pasar tersebut.”Kami hanya mengecek untuk mengetahui secara dekat sejauh mana kinerja rekanan dalam mengerjakan di tiga proyek pasar yang direvitaliasasi. Dan sesuai dengan spesifikasi tekhnis, pengejaannya sedang berlangsung dengan baik” terang Kepala Disperindag Buleleng, Ketut Suparto
Iapun mengungkapkan terhadap besaran anggaran dalam merevitalisasi ketiga pasar tradisional ini. Menurutnya untuk pasar tradisional Kampung Bugis menelan biaya yang berasal dari dana DAK sebesar Rp1,1 miliar dengan nilai penawaran Rp 909 juta lebih. Selanjutnya untuk pasar tradisional Sukasada menelan biaya yang berasal dari dana DAK sebesar Rp 1,2 miliar dengan nilai penawaran Rp 1 miliar lebih. Sedangkan, untuk pasar tradisional Banyuning dengan biaya hampir Rp 2 miliar yang bersumber dari APBD Buleleng, dengan nilai penawaran sebesar Rp 1,3 miliar lebih.”Khusus untuk pasar Banyuning ini, dikelola oleh desa” jelas Suparto.
Menurutnya pasar tradisional di Kabupaten Buleleng terdiri dari pasar desa 70 pasar dan pasar kabupaten sebanyak 15 pasar. Dari sekian pasar itu, untuk Tahun 2017, ada 3 pasar yang direvitalisasi yakni pasar Kampung Bugis, pasar Sukasada dan pasar Banyuning. GS-MB