pemeriksaan-hewan-kurbanilustrasi
Denpasar  (Metrobali.com) –
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakanlut) Kota Denpasar akan melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem hewan kurban di sejumlah penjual sapi dan kambing.

Kadisnakanlut Kota Denpasar Anak Agung Bayu Brahmasta di Denpasar, Jumat (9/9) mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 149 tempat pemotongan hewan yang tersebar di berbagai masjid dan musola di Denpasar.

“Pemeriksaan kesehatan ante mortem (sebelum hewan disembelih) telah berlangsung sejak Kamis lalu, dan kembali dilakukan Jumat ini. Selanjutnya pada Senin (12/9) usai penyembelihan akan dilakukan pemeriksaan post mortem (setelah daging dipotong),” katanya.

Pemeriksaan post mortem, kata Bayu Brahmasta akan menyasar masjid, mushola serta tempat-tempat yang dipusatkan sebagai pemotongan hewan kurban di Denpasar.

“Sebanyak 139 petugas kesehatan dari dinas, dibantu dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana akan menyebar ke sejumlah masjid,” ujarnya.

Ia mengatakan setelah penyembelihan selesai, semua bagian daging dan organ-organ dilihat apakah ada perubahan warna, bau, tekstur dan konsistensinya.

“Pada hewan kurban, bagian-bagian yang diutamakan untuk diperiksa post mortem adalah kepala, hati, paru-paru, jantung, limpa dan daging. Pemeriksaan post mortem ini penting dilakukan untuk memeriksa kelayakan konsumsi serta untuk memastikan tidak ada penyakit yang akan ditularkan ke manusia yang akan mengkonsumsinya,” ucapnya.

Sementara dari pemeriksaan ante mortem yang dilakukan ke sejumlah pedagang ternak kurban, tidak menemukan hewan-hewan kurban yang sakit.

“Sejauh ini, belum ada ditemukan hewan yang sakit. Mudah-mudahan tidak ada sampai pada hari pemotongan kurban,” katanya.

Bayu Brahmasta mengimbau untuk warga Kota Denpasar yang hendak membeli atau menerima daging kurban harus tetap teliti supaya tidak mendapatkan daging yang tidak sehat. Momentum Idul Adha biasanya dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat, salah satunya dengan menjual daging sapi gelondongan.

“Masyarakat harus tetap waspada, jangan membeli daging yang warnanya pucat. Pilih daging yang segar. Sejauh ini kami tidak temukan adanya daging gelondongan di Denpasar, kami juga rutin melakukan pengecekan daging dari luar Kota Denpasar,” katanya. Sumber : Antara