ilustrasi kurikulum 2013

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardani mengatakan hingga saat ini belum semua sekolah di Pulau Dewata menerima buku mata pelajaran dengan Kurikulum 2013.

“Memang ada beberap SD yang belum menerima, termasuk beberapa SMP. Namun kami sudah informasikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya, di Denpasar, Rabu (20/8).

Menurut dia, semua proses penyediaan maupun pendistribusian buku pelajaran Kurikulum 2013 menjadi kewenangan pusat. Terkait dengan jumlah sekolah yang belum menerima buku, pihaknya sedang melakukan proses pendataan.

“Memang untuk mengantisipasi keterlambatan pendistribusian buku, Kemendikbud juga sudah menyiapkan dalam bentuk kepingan CD (compact disc) dari buku-buku tersebut,” ujarnya.

Kemendikbud, tambah dia, kemudian akan mentransfer uang ke masing-masing sekolah untuk melakukan proses pembayaran kepada percetakan yang mencetak bahan buku pelajaran dari kepingan CD itu.

“Kementerian juga sudah menentukan nama-nama percetakan yang sudah ditetapkan dan telah diinformasikan kepada sekolah-sekolah,” ucap wanita yang akrab dipanggil Cok TIA itu.

Mantan Kepala Badan Diklat Provinsi Bali itu tidak memungkiri bagi sekolah-sekolah yang dikirimkan dalam bentuk CD itu akan menjadi lebih repot.

“Hendaknya patut dimaklumi juga peralihan dari sebelumnya penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 pasti ada masa transisinya. Jadi, ada saja beberapa sekolah yang belum menerima,” ucapnya.

Selain itu, kata TIA, bisa juga permasalahannya karena ada sekolah yang kondisi geografisnya agak jauh sehingga menghambat pendistribusiannya. AN-MB